sucyresky
24th September 2015, 08:03 AM
https://img.okezone.com//content/2015/09/23/320/1219928/pinjaman-inggris-rp22-t-untuk-kerjasama-pemerintah-swasta-bia3xKBZKI.jpg
JAKARTA - Hari ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas kedatangan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik. Kedatangan tersebut, membahas mengenai kelanjutan dana pinjaman yang disiapkan pemerintah Inggris di Indonesia sebesar Rp22 triliun.
Menteri PPN/Bappenas Sofyan Djalil mengatakan, tawaran pinjaman tersebut dipersiapkan untuk kerjasama pemerintaha swasta atau PPP yang akan dialokasikan dalam bentuk kredit ekspor.
Sofyan menceritakan, selama ini proyek PPP mangkrak lantaran kurangnya persiapan proyek. Setidaknya sudah ada 20 proyek PPP yang akan disiapkan pada tahapawal penggunaan kredit ekspor ini.
“Tadi membahas kelanjutan yang dulu PM Inggris David Cameroon menawarkan 1 miliar poundsterling berupa kredit ekspor untuk pembangunan proyek PPP infrastruktur di Indonesia,” tutur Sofyan, di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Sofyan menjelaskan, Kredit ekspor merupakan pinjaman yang berasal dari perbankan atau lembaga keuangan non bank suatu negara untuk membayar barang-barang yang diperlukan nantinya untuk Indonesia.
Kredit ekspor yang ditawarkan akan memiliki bunga lebih rendah dari lembaga peminjam komersial, kandungan domestik hingga 80 persen dan lebih bersifat komersial dibanding jenis pinjaman lain.
“Jadi nanti saya akan lakukan pembahasan lebih detail masih berlangsung, apa kita bisa pakai tawaran mereka untuk persiapan (perencanaan) proyek PPP," tuturnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/09/23/320/1219928/pinjaman-inggris-rp22-t-untuk-kerjasama-pemerintah-swasta)
JAKARTA - Hari ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas kedatangan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik. Kedatangan tersebut, membahas mengenai kelanjutan dana pinjaman yang disiapkan pemerintah Inggris di Indonesia sebesar Rp22 triliun.
Menteri PPN/Bappenas Sofyan Djalil mengatakan, tawaran pinjaman tersebut dipersiapkan untuk kerjasama pemerintaha swasta atau PPP yang akan dialokasikan dalam bentuk kredit ekspor.
Sofyan menceritakan, selama ini proyek PPP mangkrak lantaran kurangnya persiapan proyek. Setidaknya sudah ada 20 proyek PPP yang akan disiapkan pada tahapawal penggunaan kredit ekspor ini.
“Tadi membahas kelanjutan yang dulu PM Inggris David Cameroon menawarkan 1 miliar poundsterling berupa kredit ekspor untuk pembangunan proyek PPP infrastruktur di Indonesia,” tutur Sofyan, di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Sofyan menjelaskan, Kredit ekspor merupakan pinjaman yang berasal dari perbankan atau lembaga keuangan non bank suatu negara untuk membayar barang-barang yang diperlukan nantinya untuk Indonesia.
Kredit ekspor yang ditawarkan akan memiliki bunga lebih rendah dari lembaga peminjam komersial, kandungan domestik hingga 80 persen dan lebih bersifat komersial dibanding jenis pinjaman lain.
“Jadi nanti saya akan lakukan pembahasan lebih detail masih berlangsung, apa kita bisa pakai tawaran mereka untuk persiapan (perencanaan) proyek PPP," tuturnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/09/23/320/1219928/pinjaman-inggris-rp22-t-untuk-kerjasama-pemerintah-swasta)