sucyresky
8th October 2015, 06:11 AM
https://img.okezone.com//content/2015/10/07/278/1228054/bi-dianggap-terlambat-intervensi-rupiah-di-pasar-2b29HKkG3A.jpg
JAKARTA - Cadangan devisa Bank Indonesia (BI) tercatat sebesar USD101,7 miliar pada akhir September 2015, turun USD3,6 miliar dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya USD105,3 miliar.
Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDI, Andreas Eddy Susetyo, mengatakan alasan BI untuk menghemat cadangan devisa tidak masuk akal. Pasalnya, BI mengeluarkan terlalu banyak cadangan devisa dalam dua bulan terakhir.
Menurutnya, BI terlambat melakukan intervensi di pasar uang. Dia mengatakan, BI kurang mencermati kondisi neraca permintaan dan penawaran valuta asing (valas) di pasar yang cukup menggerus cadangan devisa.
"BI kehilangan momentum, kenapa intervensinya tidak dilakukan ketika Rupiah masih di level Rp13.000 per USD," kata dia di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Andreas menambahkan, kepercayaan pasar terhadap ketahanan cadangan devisa Indonesia semakin turun, mengingat jumlahnya semakin tergerus mendekati batas psikologis USD100 miliar.
"Ini untung Rupiah menguat karena data tenaga kerja AS jauh dari ekspektasi pasar. Coba kalau Oktober mereka membaik bagaimana Rupiah kita?," ucapnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/07/278/1228054/bi-dianggap-terlambat-intervensi-rupiah-di-pasar)
JAKARTA - Cadangan devisa Bank Indonesia (BI) tercatat sebesar USD101,7 miliar pada akhir September 2015, turun USD3,6 miliar dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya USD105,3 miliar.
Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDI, Andreas Eddy Susetyo, mengatakan alasan BI untuk menghemat cadangan devisa tidak masuk akal. Pasalnya, BI mengeluarkan terlalu banyak cadangan devisa dalam dua bulan terakhir.
Menurutnya, BI terlambat melakukan intervensi di pasar uang. Dia mengatakan, BI kurang mencermati kondisi neraca permintaan dan penawaran valuta asing (valas) di pasar yang cukup menggerus cadangan devisa.
"BI kehilangan momentum, kenapa intervensinya tidak dilakukan ketika Rupiah masih di level Rp13.000 per USD," kata dia di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Andreas menambahkan, kepercayaan pasar terhadap ketahanan cadangan devisa Indonesia semakin turun, mengingat jumlahnya semakin tergerus mendekati batas psikologis USD100 miliar.
"Ini untung Rupiah menguat karena data tenaga kerja AS jauh dari ekspektasi pasar. Coba kalau Oktober mereka membaik bagaimana Rupiah kita?," ucapnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/07/278/1228054/bi-dianggap-terlambat-intervensi-rupiah-di-pasar)