sucyresky
13th October 2015, 07:34 AM
https://img.okezone.com//content/2015/10/12/20/1230500/kurs-rupiah-masih-terus-dihantui-ketidakpastian-SzlaaqgBzu.jpg
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terus dihantui ketidakpastian. Pasalnya, saat ini Rupiah dianggap belum stabil terhadap goncangan eksternal.
Pengamat pasar uang Farial Anwar mengatakan, meskipun saat ini terjadi penguatan pada Rupiah menjadi Rp13.200 per USD, namun Pemerintah tetap perlu waspada. Sebab, penguatan tersebut terjadi akibat faktor global.
"Harus sangat waspada. Ini kan sebelumnya dikira lemah sampai Rp15.000 per USD. Tapi kan selalu ada pembenaran. Ini bukan levelnya tapi stabilitasnya. Levelnya sudah lemah tapi stabilitasnya juga makin ngawur," kata dia saat dihubungi Okezone, Jakarta.
Menurutnya, penguatan Rupiah yang tajam dalam sepekan tidak dapat dibanggakan. Pasalnya, hal itu menunjukkan ketidakstabilan mata uang dalam negeri.
"Melemah cukup dalam enggak baik, menguat gila-gilaan juga enggak baik. Harus ada stabilitas," jelas dia.
Untuk itu, Farial mengaku cukup kesulitan mempredikai penguatan Rupiah. Sebab, hingga saat ini ekonomi global masih dirundung ketidakpastian.
"Ada yang bilang bakal hebat sampai Rp10 ribu. Tapi ini sangat penuh ketidakpastian. Kita kan diganggu terus suku bunga AS dan devaluasi yuan. Kita guncang. Sekarang AS enggak naikkan kita guncang lagi tapi bukan melemah, menguat. Tapi gila-gilaan," jelasnya.
"Akan panjang masa ketidakpastiannya. Mudah-mudahan momentum positif ini bisa digunakan BI dan Pemerintah untuk menjaga jangan jatuh ke Rp14.000. Bertahan saja di Rp13.200 per USD sudah bagus," tandas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/12/20/1230500/kurs-rupiah-masih-terus-dihantui-ketidakpastian)
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terus dihantui ketidakpastian. Pasalnya, saat ini Rupiah dianggap belum stabil terhadap goncangan eksternal.
Pengamat pasar uang Farial Anwar mengatakan, meskipun saat ini terjadi penguatan pada Rupiah menjadi Rp13.200 per USD, namun Pemerintah tetap perlu waspada. Sebab, penguatan tersebut terjadi akibat faktor global.
"Harus sangat waspada. Ini kan sebelumnya dikira lemah sampai Rp15.000 per USD. Tapi kan selalu ada pembenaran. Ini bukan levelnya tapi stabilitasnya. Levelnya sudah lemah tapi stabilitasnya juga makin ngawur," kata dia saat dihubungi Okezone, Jakarta.
Menurutnya, penguatan Rupiah yang tajam dalam sepekan tidak dapat dibanggakan. Pasalnya, hal itu menunjukkan ketidakstabilan mata uang dalam negeri.
"Melemah cukup dalam enggak baik, menguat gila-gilaan juga enggak baik. Harus ada stabilitas," jelas dia.
Untuk itu, Farial mengaku cukup kesulitan mempredikai penguatan Rupiah. Sebab, hingga saat ini ekonomi global masih dirundung ketidakpastian.
"Ada yang bilang bakal hebat sampai Rp10 ribu. Tapi ini sangat penuh ketidakpastian. Kita kan diganggu terus suku bunga AS dan devaluasi yuan. Kita guncang. Sekarang AS enggak naikkan kita guncang lagi tapi bukan melemah, menguat. Tapi gila-gilaan," jelasnya.
"Akan panjang masa ketidakpastiannya. Mudah-mudahan momentum positif ini bisa digunakan BI dan Pemerintah untuk menjaga jangan jatuh ke Rp14.000. Bertahan saja di Rp13.200 per USD sudah bagus," tandas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/12/20/1230500/kurs-rupiah-masih-terus-dihantui-ketidakpastian)