View Full Version : Masyarakat Bawah Harus Tumbuh Lebih Cepat dari Menengah Atas


sucyresky
16th October 2015, 08:10 AM
https://img.okezone.com//content/2015/10/15/320/1232580/masyarakat-bawah-harus-tumbuh-lebih-cepat-dari-menengah-atas-GL2hO2iyxK.jpg
JAKARTA - Pertumbuhan masyarakat bawah harus lebih cepat dibandingkan masyarakat menengah atas. Dengan demikian Indonesia akan bisa menjadi negara maju.

Begitulah penuturan Ketua Umum (Ketum) Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT). Dia mengatakan, selama ini pembangunan ekonomi hanya terfokus pada masyarakat menengah atas. Berbagai kebijakan yang lahir belum menyentuh masyarakat bawah. Pemerintah sibuk berkutat di proyek-proyek besar.

“Ini yang sebenarnya menjadi masalah besar bagi Indonesia. Kita tidak terasa bahwa sebenarnya pembangunan yang sekarang ini, yang menikmati masyarakat menengah ke atas. Akibatnya kesenjangan sosial semakin tinggi,” ujar HT saat berkunjung ke redaksi Kompas Gramedia Group di Palmerah, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Dia mengungkapkan, untuk menjadi negara maju, sesuai dengan klasifikasi standar internasional maka negara tersebut pendapatan per kapitanya minimal USD12.000 per kapita. Sementara Indonesia dengan kurs saat ini pendapatan per kapita sekitar USD3.300-USD3.400 per kapita. Artinya Indonesia harus melompat empat kali lipat dari saat ini. Namun dilihat lebih dalam lagi, 70 persen masyarakat Indonesia pendapatan perkapitanya masih jauh tertinggal di bawah.

“Basis perjuangan Partai Perindo spesifik, bagaimana memperjuangkan khususnya masyarakat lemah bisa sejahtera dengan cara mereka tumbuh lebih cepat,” kata HT. Tujuannya agar masyarakat bawah bisa naik kelas. Sehingga kalangan menengah atas yang selama ini hanya sekitar 30 persen dari total penduduk Indonesia bisa menjadi lebih banyak. Dengan begitu, penggerak ekonomi Indonesia menjadi lebih banyak. Dan Indonesia akan lebih cepat menjadi negara maju.

Masyarakat Bawah Naik Kelas

Untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat yang diperlukan bukanlah bantuan-bantuan yang sifatnya sementara. Yang diperlukan oleh masyarakat adalah dorongan untuk membuat mereka lebih produktif. Baik untuk usaha mikro, petani, buruh, nelayan juga pengangguran. “Mereka butuh akses modal yang murah dan mudah. Selain itu mereka juga membutuhkan pelatihan keterampilan dan proteksi,” tuturnya.

Hary mencontohkan bagaimana akses modal untuk petani begitu sulit untuk didapatkan. Hingga akhirnya mereka meminjam modal untuk bertani ke pengijon. “Keuntungan petani sudah ditakar sejak awal oleh pengijon. Kalau begini terus bagaimana petani bisa sejahtera?” katanya.

Untuk petani, lanjut HT, mereka juga memerlukan lahan. Sebab, kebanyakan petani hanya penggarap saja. Akibatnya ketika sawah yang mereka garap dijual oleh pemiliknya, otomatis mereka berhenti bertani. Seharusnya, kata HT, pemerintah bisa membuat zona-zona pertanian dan memberikan lahan kepada para petani. Lahan tersebut nantinya bisa dicicil oleh para petani hingga akhirnya menjadi lahan milik petani.

Dia menambahkan, keterampilan juga sangat penting bagi masyarakat bawah mengingat separuh dari masyarakat Indonesia hanya lulusan sekolah dasar. Sehingga dibutuhkan pelatihan-pelatihan untuk membuat mereka lebih terampil dan produktif.

Selain itu, proteksi sangat penting bagi masyarakat bawah. Hal ini ditekankan HT seiring makin dekatnya pelaksanaan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dia mengatakan masyarakat bawah tidak akan siap menghadapi pasar bebas tersebut. Mereka tidak akan mampu berhadapan langsung dengan pemilik modal kuat, punya pengalaman, dan keterampilan yang lebih baik. Mereka membutuhkan proteksi, karena pasar bebas akan semakin memperlebar kesenjangan.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan kehadiran partai baru diharapkan menjawab kejengahan-kejengahan masyarakat tentang partai. “Partai baru merupakan kabar gembira sebagai suatu bentuk kebangkitan kesadaran orang-orang yang ingin berkecimpung di dunia politik. Kondisi (saat) ini lewat partai politiklah bisa menjadi lebih baik,” katanya.

Melalui partai politik, kebijakan publik dibuat. “Bagaimana cita-cita awal dari partai politik itu agar bisa terus terjaga dan dijaga. Dan semangat itu pun harus selalu kita jaga,” tegasnya. Dia mengungkapkan perjuangan Partai Perindo untuk masyarakat bawah jangan sampai berubah di kemudian hari.

Dialog yang berlangsung segar tersebut Rikard Bagun, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas menyampaikan apresiasinya terhadap Partai Perindo. “Meskipun segelap-gelapnya langit tapi Perindo memberikan terang sebagai pelanginya dan bisa, karena ada salah satu pawang ekonominya, Pak Hary,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut hadir pengurus DPP Partai Perindo. Yakni Sekjen Ahmad Rofiq, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Massa Arya Sinulingga, Ketua Bidang Litbang dan IT Sururi Alfaruq, Ketua Bidang Kader, Anggota dan Saksi Armyn Gultom, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Fathur Rahman, Wasekjen Donny Ferdiansyah, Wasekjen Deborah Debby Wage, Wasekjen Muhammad Amin. Serta Ketua DPW Jawa Barat Abdul Khaliq Ahmad.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/15/320/1232580/masyarakat-bawah-harus-tumbuh-lebih-cepat-dari-menengah-atas)