sucyresky
18th October 2015, 07:30 AM
https://img.okezone.com//content/2015/10/17/20/1233423/kontrak-freeport-tak-melulu-soal-royalti-e1M2iJkkIW.jpg
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta bagi hasil royalti Freeport untuk Indonesia naik sebesar 7 persen. Pasalnya, sejak 1967 sampai 2014 royalti yang diberikan Freeport hanya 1 persen kepada negara dari seluruh keuntungan perusahaan tambang asal Amerika Serikat.
Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan tidak hanya royalti yang semata-mata harus ditingkatkan tapi faktor lain misalnya mewajibkan penggunaan lokal konten.
"Di negara lain juga ada yang royaltinya 0 persen, tapi pajaknya tinggi dan dia mewajibkan penggunaan lokal konten misal pajak dan lainnya. Jadi jangan direduksi semata-mata hanya dengan royalti. Kira-kira seperti itu," tutur Rudi, di Jakarta, Sabtu (17/10/2015).
"Misalnya adanya peningkatan pendapatan dari pajak kita sehingga daya dorong Freeport terhadap perekonomian meningkat. Tapi kalau melulu andalkan royalti kalau peningkatan pendapatan meningkat tapi perekonomian kita malah menurun itu kan percuma," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini Freeport sudah menyetujui jika royalti ditingkatkan hingga 4 persen. Hal itu pun tertuang sebagai syarat perpanjangan kontrak karya Freeport yang tengah dibahas saat ini. "Freeport juga setuju royalti dinaikkan hingga 3,7-4 persen. Itu kan jadi syarat perpanjangan kontrak mereka," tuturnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/17/20/1233423/kontrak-freeport-tak-melulu-soal-royalti)
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta bagi hasil royalti Freeport untuk Indonesia naik sebesar 7 persen. Pasalnya, sejak 1967 sampai 2014 royalti yang diberikan Freeport hanya 1 persen kepada negara dari seluruh keuntungan perusahaan tambang asal Amerika Serikat.
Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan tidak hanya royalti yang semata-mata harus ditingkatkan tapi faktor lain misalnya mewajibkan penggunaan lokal konten.
"Di negara lain juga ada yang royaltinya 0 persen, tapi pajaknya tinggi dan dia mewajibkan penggunaan lokal konten misal pajak dan lainnya. Jadi jangan direduksi semata-mata hanya dengan royalti. Kira-kira seperti itu," tutur Rudi, di Jakarta, Sabtu (17/10/2015).
"Misalnya adanya peningkatan pendapatan dari pajak kita sehingga daya dorong Freeport terhadap perekonomian meningkat. Tapi kalau melulu andalkan royalti kalau peningkatan pendapatan meningkat tapi perekonomian kita malah menurun itu kan percuma," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini Freeport sudah menyetujui jika royalti ditingkatkan hingga 4 persen. Hal itu pun tertuang sebagai syarat perpanjangan kontrak karya Freeport yang tengah dibahas saat ini. "Freeport juga setuju royalti dinaikkan hingga 3,7-4 persen. Itu kan jadi syarat perpanjangan kontrak mereka," tuturnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/17/20/1233423/kontrak-freeport-tak-melulu-soal-royalti)