Tes napas sederhana bisa digunakan untuk mendiagnosis infeksi paru-paru seperti TBC dalam hitungan menit, ungkap peneliti.

Mereka mampu mengidentifikasi berbagai tipe bakteri melalui napas tikus percobaan. Cara baru yang masih dalam perkembangan ini ditengarai mampu mempersingkat waktu deteksi infeksi paru-paru dari berminggu-minggu menjadi hanya dalam hitungan detik.

Sementara ini metode tradisional yang digunakan memiliki proses yang rumit. Mulai dari mengoleksi contoh bakteri dalam paru-paru, kemudian mengisolasi bakteri untuk menguji apakah bakteri tersebut kebal terhadap antibiotik. Proses semacam ini membutuhkan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, tergantung pada jenis bakteri yang mereka temukan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes melalui napas dapat dengan jelas membedakan napas yang terinfeksi bakteri dengan napas yang tidak terinfeksi. Tak hanya itu, tes napas juga telah mampu menunjukkan jenis dan spesies bakteri yang terkandung di dalamnya.

"Saat ini kami bekerjasama dengan kolega untuk menguji tes ini pada pasien. Kami akan menunjukkan kekuatan metode ini secara komprehensif pada manusia," ungkap Jane Hill, salah satu peneliti dari University of Vermont, seperti dilansir oleh Daily Mail (11/01).

Saat ini, TBC merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan banyak menyebar di negara berkembang. Dengan metode baru ini, deteksi TBC serta perawatan pasien bisa dilakukan semakin cepat. informasi lebih lanjut lihat disini (http://khasiatjelygamatgoldg.web.id/penularan-penyakit-tbc-dan-cara-mengatasinya/)

Sumber: http://khasiatjelygamatgoldg.web.id/penularan-penyakit-tbc-dan-cara-mengatasinya/