View Full Version : Basuki: Jakpro Tak Sanggup Renovasi Velodrome


partisusanti
11th January 2016, 05:55 PM
Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tampak ragu mengeksekusi sejumlah proyek yang dibebankan kepada mereka, salah satunya adalah renovasi untuk Gelanggang Olahraga Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur yang akan digunakan sebagai venue di Asian Games 2018 mendatang.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui lagi siapa yang akan melakukan renovasi velodrome untuk Asian Games 2018 ini, karena saat dirinya menanyakan langsung kepada direksi Jakpro, disebutkannya mereka menyerah begitu saja.

“Saya tidak tahu, mereka menyerah saja, begitu kami tanya. Makanya itu alasan mereka mau mundur. Kalau mau dialihkan kan harus lelang lagi, tapi lelang tidak akan keburu karena mengerjakan Velodrome harus hati-hati,” kata Basuki di Balai Kota di Balai Kota, Senin (11/1).

Akibat ketidaksanggupan ini, beberapa direksi PT Jakpro pun dikatakan Basuki akan mengundurkan diri. Kendati ia belum mengetahui siapa saja yang akan mengundurkan diri.

Basuki menjelaskan, dari pihak Jakpro hanya menyampaikan proyek yang mereka mampu kerjakan saja. Sebab DKI memang membebankan banyak proyek kepada Jakpro, mulai dari rumah susun (rusun), pembangkit listrik, pembangunan Light Rail Transit (LRT), hingga renovasi velodrome ini. Oleh karena itu, apabila mereka memang tidak sanggup, DKI pun akan mencoba mencarikan perusahaan lain yang mampu.

“Jadi ya, mesti lapor ke pemerintah pusat (soal Velodrome). Kalau tidak sanggup, mungkin mereka ambil alih jadi mesti ada Keputusan Presiden (Keppres) untuk penunjukkan langsung siapa yang kerjakan. Kalau duit kan semua ada,” katanya.

Bahkan, kata Basuki, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 mendatang, jika pihaknya mengaku mampu mengerjakan, maka ia akan tetap memaksakan dengan mengatakan bisa. Namun ia tidak bisa melakukan hal tersebut mengingat apa yang akan dilakukan ini merupakan kepentingan nasional.

“Jadi lebih baik bilang tidak bisa. Dia (Jakpro) bilang bisa, tapi mana bisa hitung saja waktunya. Akhirnya baru mengaku tidak sanggup. Harusnya bilang dong (dari awal), saya saja bilang kalau tidak sanggup,” pungkasnya.


















http://www.beritasatu.com/aktualitas/340137-basuki-jakpro-tak-sanggup-renovasi-velodrome.html