partisusanti
22nd January 2016, 10:44 PM
Metrotvnews.com, Surabaya: Bandara Juanda Sidoarjo akan menjadi pangkalan induk penerbangan (home base) pesawat di wilayah Jawa Timur. Bandara-bandara perintis yang di daerah pun akan menjadikan Surabaya sebagai pangkalan induk, seperti Bawean , Kabupaten Gresik.
"Jika permintaan (demand) masih rata-rata alias masih sedikit, home base penerbangan akan dipusatkan di Bandara Juanda Surabaya. Tergantung banyak dan sedikitnya permintaan konsumen," kata Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ (Dishub dan LLAJ) Jawa Timur, Wahid Wahyudi, di Surabaya, Senin (18/1/2016).
Jatim memiliki tujuh bandara yaitu Bandara International Juanda, Sidoarjo; Bandara Internasional Abdul Rachman Saleh, Malang; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; Bandara Notohadinegoro, Jember; Bandara Iswahyudi, Madiun, Bandara Trunojoyo, Sumenep, Madura; dan terakhir adalah Bandara Harun Tohir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
"Bandara di Bawean ini baru akan diresmikan paling lambat awal bulan Februari 2016. Nantinya, Surabaya akan menjadi home base bandara-bandara," katanya.
Saat ini, Pemerintah tengah fokus untuk mengoperasikan bandara perintis di Pulau Bawean. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ignasius Jonan bersama Gubernur Jawa Timur akan meresmikan langsung bandara di Bawean.
"Pak Kemenhub dan Gubernur Jatim yang akan meresmikan langsung lapter di Bawean nanti. Itu permintaan langsung Pak Menhub," katanya.
Setelah diresmikan nanti, Pesawat Cessna dari maskapai Air Fast dipastikan akan melayani penerbangan tiga kali dalam sepekan ke sejumlah daerah. Rute penerbangannya yakni dari Surabaya ke Sumenep, Sumenep ke Jember. Kemudian dari Jember kembali ke Sumenep, lalu Sumenep ke Surabaya, dan Surabaya-Bawean dan Bawean-Surabaya.
"Kapasitasnya 18 penumpang. Untuk harga tiketnya kisaran Rp400 ribu untuk Surabaya-Bawean dan sebaliknya. Sedangkan Surabaya-Jember dan Surabaya-Sumenep kisaran Rp350 ribu. Tapi harga ini masih belum pasti karena masih kami bahas," tandasnya.
http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/18/213066/surabaya-disiapkan-jadi-pangkalan-induk-penerbangan
"Jika permintaan (demand) masih rata-rata alias masih sedikit, home base penerbangan akan dipusatkan di Bandara Juanda Surabaya. Tergantung banyak dan sedikitnya permintaan konsumen," kata Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ (Dishub dan LLAJ) Jawa Timur, Wahid Wahyudi, di Surabaya, Senin (18/1/2016).
Jatim memiliki tujuh bandara yaitu Bandara International Juanda, Sidoarjo; Bandara Internasional Abdul Rachman Saleh, Malang; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; Bandara Notohadinegoro, Jember; Bandara Iswahyudi, Madiun, Bandara Trunojoyo, Sumenep, Madura; dan terakhir adalah Bandara Harun Tohir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
"Bandara di Bawean ini baru akan diresmikan paling lambat awal bulan Februari 2016. Nantinya, Surabaya akan menjadi home base bandara-bandara," katanya.
Saat ini, Pemerintah tengah fokus untuk mengoperasikan bandara perintis di Pulau Bawean. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ignasius Jonan bersama Gubernur Jawa Timur akan meresmikan langsung bandara di Bawean.
"Pak Kemenhub dan Gubernur Jatim yang akan meresmikan langsung lapter di Bawean nanti. Itu permintaan langsung Pak Menhub," katanya.
Setelah diresmikan nanti, Pesawat Cessna dari maskapai Air Fast dipastikan akan melayani penerbangan tiga kali dalam sepekan ke sejumlah daerah. Rute penerbangannya yakni dari Surabaya ke Sumenep, Sumenep ke Jember. Kemudian dari Jember kembali ke Sumenep, lalu Sumenep ke Surabaya, dan Surabaya-Bawean dan Bawean-Surabaya.
"Kapasitasnya 18 penumpang. Untuk harga tiketnya kisaran Rp400 ribu untuk Surabaya-Bawean dan sebaliknya. Sedangkan Surabaya-Jember dan Surabaya-Sumenep kisaran Rp350 ribu. Tapi harga ini masih belum pasti karena masih kami bahas," tandasnya.
http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/18/213066/surabaya-disiapkan-jadi-pangkalan-induk-penerbangan