merdekabicara
15th July 2016, 06:29 PM
MERDEKABICARA.COM: Aceh Timur – M.Azhar (16th) anak ke empat dari pasangan Alm. Abubakar Usman dan Sumarni warga dusun Tani Jaya Gp.Birem Rayeuk Kec.Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur sudah tiga bulan kurang lebih hidup dalam penderitaan menahan rasa sakit akibat batok kepalanya pecah pada kejadian Laka Lantas beberapa bulan lalu.
Menurut Sumarni “Azhar sudah pernah menjalani perawatan di waktu awal pertama kejadian dengan biaya ditanggung oleh Jasa Raharja, namun pada saat menjalani masa penyembuhan, Azhar bukannya sembuh malah mengalami inpeksi, sementara saya selaku ibunya tak kuasa lagi untuk melakukan pemeriksaan kembali terhadap inspeksi yang dialami Azhar, hal ini disebabkan kendala ekonomi keluarga tidak mampu untuk melanjutkan pengobatan terhadap Azhar yang sudah yatim sekarang ini, jelas Sumarni dengan menitikkan air mata.
Sebutnya lagi, dokter yang menangani Azhar juga menyarankan untuk membeli obat anti denyut sejenis Capsule dengan nama “Zhang Zhow” (Pientze Huang) paling kurang tiga paket (Kotak) untuk tiga hari pemakaian, sedangkan harganya satu paket kalau di Langsa sekitar Rp.800.000,- untuk sehari minum, namun dirinya sampai berita ini diturunkan hanya mampu membeli satu paket saja sedangkan dua paket lagi sampai sekarang belum ada gambaran mau beli pakai uang dari mana, ditambah lagi Azhar harus menjalani operasi memasang batok kepalanya dengan tintanium yang juga membutuhkan uang banyak , papar Sumarni ibu kandung Azhar dengan nada sedikit bingung.
M. Azhar korban Laka Lantas yang mengalami inpeksi batok kepala sebelah kiri adalah pelajar kelas satu di salah satu sekolah SMK, ia merupakan anak yatim yang menggantungkan hidupnya pada sang ibu “Sumarni” yang kesehariannya bekerja sebagai pembuat batu bata, namun sejak Azhar sakit Sumarni sudah tidak bekerja lagi, Sumarni kini menghabiskan hari-harinya untuk mengawasi, menjaga dan mengurusi Azhar dalam kepasrahan dan kecemasan.
Sementara abang dan kakak dari Azhar juga bukan tergolong orang yang berada hidup mereka masih belum mapan jadi bagaimana bisa memberi atau membantu adiknya Azhar untuk biaya operasi yang menurut dokter spesialis dari Medan menyatakan untuk biaya operasi dan pemasangan batok kepala yang terbuat dari tintanium yang khusus dipesan dari Jerman itu memerlukan uang sedikitnya 35 juta rupiah, tapi Sumarni tidak mempunyai kesanggupan untuk itu.
Ditempat yang sama M. Azhar dalam konfirmasinya menjelaskan, saya sangat mengharapkan kesembuhan yang sempurna, saya juga ingin sekolah lagi seperti halnya kawan-kawan saya yang masih mempunyai keberuntungan tidak seperti saya ini yang hanya bisa diam dan duduk dirumah menahan sakit yang sangat luar biasa.
Tambah Azhar lagi, saya merasa tersisih dan terisolir dari kawan-kawan disebabkan inpeksi luka dibagian kepala saya yang tak kunjung terobati dikarenakan ibu saya orang miskin sementara ayah saya sudah tidak ada lagi, saya sedih tidak tau ke mana harus meminta pertolongan demi kesembuhan inpeksi dibatok kepala saya , keluh Azhar dengan nada pasrah.
Terkait hal ini, Azhar yang berstatus sebagai anak yatim serta keluarga lainnya sangat mengharapkan uluran tangan dan perhatian dari para dermawan dan juga kepada Pemerintah serta Instansi terkait di Kabupaten Aceh Timur supaya dapat membantu untuk upaya penyembuhan dirinya, saya masih ingin menggapai cita-cita layaknya remaja lain seumuran dengan saya, perjalanan masa depan saya masih sangat panjang, tinggal saja sekarang bagaimana dengan donatur atau para dermawan akankah tergerak hatinya untuk membantu dan berbagi dengan saya selaku saudaranya yang sangat membutuhkan pertolongan, semua itu saya serahkan kepada Allah, ucap Azhar penuh harap dengan nada lirih. (Boy)
Baca selengkapnya : http://merdekabicara.com/baca/10782/m-azhar-mengharapkan-uluran-tangan-para-dermawan
Menurut Sumarni “Azhar sudah pernah menjalani perawatan di waktu awal pertama kejadian dengan biaya ditanggung oleh Jasa Raharja, namun pada saat menjalani masa penyembuhan, Azhar bukannya sembuh malah mengalami inpeksi, sementara saya selaku ibunya tak kuasa lagi untuk melakukan pemeriksaan kembali terhadap inspeksi yang dialami Azhar, hal ini disebabkan kendala ekonomi keluarga tidak mampu untuk melanjutkan pengobatan terhadap Azhar yang sudah yatim sekarang ini, jelas Sumarni dengan menitikkan air mata.
Sebutnya lagi, dokter yang menangani Azhar juga menyarankan untuk membeli obat anti denyut sejenis Capsule dengan nama “Zhang Zhow” (Pientze Huang) paling kurang tiga paket (Kotak) untuk tiga hari pemakaian, sedangkan harganya satu paket kalau di Langsa sekitar Rp.800.000,- untuk sehari minum, namun dirinya sampai berita ini diturunkan hanya mampu membeli satu paket saja sedangkan dua paket lagi sampai sekarang belum ada gambaran mau beli pakai uang dari mana, ditambah lagi Azhar harus menjalani operasi memasang batok kepalanya dengan tintanium yang juga membutuhkan uang banyak , papar Sumarni ibu kandung Azhar dengan nada sedikit bingung.
M. Azhar korban Laka Lantas yang mengalami inpeksi batok kepala sebelah kiri adalah pelajar kelas satu di salah satu sekolah SMK, ia merupakan anak yatim yang menggantungkan hidupnya pada sang ibu “Sumarni” yang kesehariannya bekerja sebagai pembuat batu bata, namun sejak Azhar sakit Sumarni sudah tidak bekerja lagi, Sumarni kini menghabiskan hari-harinya untuk mengawasi, menjaga dan mengurusi Azhar dalam kepasrahan dan kecemasan.
Sementara abang dan kakak dari Azhar juga bukan tergolong orang yang berada hidup mereka masih belum mapan jadi bagaimana bisa memberi atau membantu adiknya Azhar untuk biaya operasi yang menurut dokter spesialis dari Medan menyatakan untuk biaya operasi dan pemasangan batok kepala yang terbuat dari tintanium yang khusus dipesan dari Jerman itu memerlukan uang sedikitnya 35 juta rupiah, tapi Sumarni tidak mempunyai kesanggupan untuk itu.
Ditempat yang sama M. Azhar dalam konfirmasinya menjelaskan, saya sangat mengharapkan kesembuhan yang sempurna, saya juga ingin sekolah lagi seperti halnya kawan-kawan saya yang masih mempunyai keberuntungan tidak seperti saya ini yang hanya bisa diam dan duduk dirumah menahan sakit yang sangat luar biasa.
Tambah Azhar lagi, saya merasa tersisih dan terisolir dari kawan-kawan disebabkan inpeksi luka dibagian kepala saya yang tak kunjung terobati dikarenakan ibu saya orang miskin sementara ayah saya sudah tidak ada lagi, saya sedih tidak tau ke mana harus meminta pertolongan demi kesembuhan inpeksi dibatok kepala saya , keluh Azhar dengan nada pasrah.
Terkait hal ini, Azhar yang berstatus sebagai anak yatim serta keluarga lainnya sangat mengharapkan uluran tangan dan perhatian dari para dermawan dan juga kepada Pemerintah serta Instansi terkait di Kabupaten Aceh Timur supaya dapat membantu untuk upaya penyembuhan dirinya, saya masih ingin menggapai cita-cita layaknya remaja lain seumuran dengan saya, perjalanan masa depan saya masih sangat panjang, tinggal saja sekarang bagaimana dengan donatur atau para dermawan akankah tergerak hatinya untuk membantu dan berbagi dengan saya selaku saudaranya yang sangat membutuhkan pertolongan, semua itu saya serahkan kepada Allah, ucap Azhar penuh harap dengan nada lirih. (Boy)
Baca selengkapnya : http://merdekabicara.com/baca/10782/m-azhar-mengharapkan-uluran-tangan-para-dermawan