alnpr
11th June 2013, 04:58 PM
http://konsultanseojakarta.com/wp-content/uploads/Perilaku-Investor.jpg
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan telah berhasil menarik sembilan investor industri logam dasar dengan nilai investasi seluruhnya mencapai USD13,3 miliar. Investor asing ini, nantinya akan mendukung kinerja PT Krakatau Posco yang akan memproduksi 3 juta ton slab per tahun.
Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan, akan memulai produksi pada akhir 2013. Dia berharap dengan investasi baru ini, produk baja mampu menyubstitusi kebutuhan pasar domestik sebesar 6,8 juta ton per tahun, dari impor saat ini yang mencapai 9 juta ton per tahun.
"Hal ini agar pengembangan industri nasional terarah, efektif, dan efisien sebagaimana diamanatkan UU nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara," kata MS Hidayat di PT Krakatau Posco, Cilegon, Selasa (11/6/2013).
Menperin memaparkan, Krakatau Posco menunjukkan konsistensi dengan rencana investasi dan pelaksanaan pembangunan fasilitas menuju penyelesaian proyek secara menyeluruh.
Hidayat berharap rencana penyelesaian proyek dapat dilaksanakan sesuai jadwal, sehingga akan tumbuh industri hilir yang berbahan baku baja, yang memberikan nilai tambah yang tinggi, antara lain tumbuhnya industri perkapalan, infrastruktur, permesinan dan lain-lain.
"Terwujudnya Krakatau Posco ini, kami memandang sebagai cermin eratnya hubungan Indonesia dan Korea Selatan, semoga kerja sama ini dapat diaplikasikan di sektor lain," tutupnya.
Selain itu, menperin berharap apa yang diharapkan selama ini dapat dicapai, sehingga industri baja domestik dapat bersaing menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia.
Sumber: http://bit.ly/11cmJYb
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan telah berhasil menarik sembilan investor industri logam dasar dengan nilai investasi seluruhnya mencapai USD13,3 miliar. Investor asing ini, nantinya akan mendukung kinerja PT Krakatau Posco yang akan memproduksi 3 juta ton slab per tahun.
Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan, akan memulai produksi pada akhir 2013. Dia berharap dengan investasi baru ini, produk baja mampu menyubstitusi kebutuhan pasar domestik sebesar 6,8 juta ton per tahun, dari impor saat ini yang mencapai 9 juta ton per tahun.
"Hal ini agar pengembangan industri nasional terarah, efektif, dan efisien sebagaimana diamanatkan UU nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara," kata MS Hidayat di PT Krakatau Posco, Cilegon, Selasa (11/6/2013).
Menperin memaparkan, Krakatau Posco menunjukkan konsistensi dengan rencana investasi dan pelaksanaan pembangunan fasilitas menuju penyelesaian proyek secara menyeluruh.
Hidayat berharap rencana penyelesaian proyek dapat dilaksanakan sesuai jadwal, sehingga akan tumbuh industri hilir yang berbahan baku baja, yang memberikan nilai tambah yang tinggi, antara lain tumbuhnya industri perkapalan, infrastruktur, permesinan dan lain-lain.
"Terwujudnya Krakatau Posco ini, kami memandang sebagai cermin eratnya hubungan Indonesia dan Korea Selatan, semoga kerja sama ini dapat diaplikasikan di sektor lain," tutupnya.
Selain itu, menperin berharap apa yang diharapkan selama ini dapat dicapai, sehingga industri baja domestik dapat bersaing menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia.
Sumber: http://bit.ly/11cmJYb