alnpr
16th June 2013, 10:59 PM
http://firststatebali.com/images/410/output%20industri.jpg
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana segera mengenakan tindakan pengamanan (safeguard) guna melindungi industri dalam negeri dan investasi di industri produksi pipa pengeboran.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan saat melakukan kunjungan kerjanya ke PT Citra Tubindo Tbk. Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi pipa pengeboran minyak dan gas bumi jenis level quality untuk digunakan di kedalaman lebih dari 4.000 meter.
Gita menambahkan, perusahaan yang memproduksi pipa pengeboran minyak dan gas tersebut telah melakukan ekspornya ke Amerika Serikat (AS) yang berkisar 20 persen dari total ekspornya. "Selain AS adapun negara tujuan ekspor lainnya yakni yang utama pada negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, dan Iran," tuturnya, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Ia menuturkan, dari kapasitas produksi terpasang perusahaan yang ada, saat ini kapasitas real-nya relatif masih rendah karena masih tersaingi oleh barang impor sejenis, terutama dari China, Jepang, dan Singapura.
"Sebagai gambaran, pada 2012, impor produk casing dan tubing nasional yang dihasilkan perusahaan ini meningkat signifikan yaitu naik 232 persen (yoy) dengan volume impor yang mencapai 119 ribu ton yang bernilai USD240 juta atau sekira Rp2,4 triliun," pungkas Gita.
Sumber: http://bit.ly/12zTKlT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana segera mengenakan tindakan pengamanan (safeguard) guna melindungi industri dalam negeri dan investasi di industri produksi pipa pengeboran.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan saat melakukan kunjungan kerjanya ke PT Citra Tubindo Tbk. Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi pipa pengeboran minyak dan gas bumi jenis level quality untuk digunakan di kedalaman lebih dari 4.000 meter.
Gita menambahkan, perusahaan yang memproduksi pipa pengeboran minyak dan gas tersebut telah melakukan ekspornya ke Amerika Serikat (AS) yang berkisar 20 persen dari total ekspornya. "Selain AS adapun negara tujuan ekspor lainnya yakni yang utama pada negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, dan Iran," tuturnya, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Ia menuturkan, dari kapasitas produksi terpasang perusahaan yang ada, saat ini kapasitas real-nya relatif masih rendah karena masih tersaingi oleh barang impor sejenis, terutama dari China, Jepang, dan Singapura.
"Sebagai gambaran, pada 2012, impor produk casing dan tubing nasional yang dihasilkan perusahaan ini meningkat signifikan yaitu naik 232 persen (yoy) dengan volume impor yang mencapai 119 ribu ton yang bernilai USD240 juta atau sekira Rp2,4 triliun," pungkas Gita.
Sumber: http://bit.ly/12zTKlT