View Full Version : Duterte Ancam Coret Pakta Kerjasama Militer Filipina Dengan AS


hobbymiliter
3rd October 2016, 06:31 PM
---- source: http://www.hobbymiliter.com/4203/duterte-ancam-coret-pakta-kerjasama-militer-filipina-dengan/ ------- Hobbymiliter.com – Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan Amerika Serikat sebagai sasarannya. Presiden yang dikenal dengan “Death Squad”-nya tersebut mengancam akan mencoret pakta kerjasama militer bertajuk Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA) yang disusun bersama AS. Dalam pakta tersebut, disebutkan bahwa pasukan AS akan diperbolehkan untuk melakukan aktivitas di berbagai lokasi pangkalan militer Filipina.
Dalam pidatonya saat membuka festival MassKara di Bacolod City, Duterte mengatakan pakta EDCA yang disahkan oleh Mahkamah Agung Filipina pada awal tahun ini, masih bisa dicoret. Ini karena aturan tersebut tidak ditandatangani oleh mantan Presiden Benigno Aquino III.
“Bolehkah saya mengingatkan Amerika bahwa EDCA ini… adalah dokumen resmi namun tidak mengandung tandatangan Aquino. Sekarang Anda lebih baik berpikir dua kali, karena saya akan menyuruh Anda keluar dari Filipina,” tandas Duterte.
Putusan Mahkamah Agung Filipina menyebutkan EDCA merupakan implementasi dari dua kerjasama yang pernah ditandatangani oleh Filipina dan AS, yakni Mutual Defense Treaty (1951) dan Visiting Forces Agreement (1999).

http://www.hobbymiliter.com/wp-content/uploads/2016/10/44-duterte-ancam-coret-pakta-kerjasama-militer-as-dan-filipina.jpgDuterte saat menghadiri Masskara Festival di Bacolod City. Sumber: ABS CBN“(Orang) Amerika pernah tinggal disini selama 50 tahun. Mereka masih punya sindrom kolonial. Pikirnya, kita masih berada dibawah (kekuasaan) mereka,” tambah sang Presiden.
“Ambil semua dollar yang kami punya kalau Anda mau. Kami tidak akan kelaparan. Setelah dokumen ini diulas kembali, Anda tidak bisa meminta tandatangan (Presiden) soal izin tersebut… termasuk memainkan perang. Ingin mempersulit saya? Boleh. Akan saya ladeni. Saya bukan negarawan. Saya maju sebagai Presiden. Untuk apa saya jadi negarawan?” kata Duterte.
“Ketika saya berada di Laos, saya bertemu dengan (Perdana Menteri Rusia Dmitry) Medvedev. Saya minta bantuan mereka. Saya bilang, orang Amerika menghina saya. Mereka menjawab, seperti itulah orang Amerika. Kami akan membantu Anda. Lalu (saya bertemu dengan perwakilan) Tiongkok, mereka bilang saya tidak akan dapat apa-apa jika bersama Amerika. Itulah mengapa saya akan pergi ke Tiongkok dan berteman dengan mereka. Juga dengan Rusia,” ujar Duterte dengan suara bulat.