View Full Version : USS Nitze Serang Fasilitas Radar Pemberontak Houthi


hobbymiliter
13th October 2016, 03:18 PM
---- source: http://www.hobbymiliter.com/4371/uss-nitze-serang-fasilitas-radar-houthi/ ------- HobbyMiliter.com –Â*Setelah mendapat ancaman berupa penyerangan dengan menggunakan rudal anti kapal C802, armada kapal perang Amerika di wilayah perairan Yaman akhirnya diberikan otorisasi untuk melakukan serangan balasan. USS Nitze (DDG 94) meluncurkan serangan terhadap fasilitas radar yang diduga dikuasai kelompok pemberontak Houthi dan digunakan untuk melacak keberadaan kapal-kapal yang berlayar di wilayah selat Bab Al-Mandeb serta memberi informasi koordinat untuk mengarahkan rudal-rudal C802 yang kemarin digunakan untuk melakukan penyerangan terhadap kapal perang Amerika lainnya, USS Mason (DDG 87).

Penyerangan dilakukan terhadap tiga fasilitas radar yang dikuasai kelompok pemberontak Houthi. Tak tanggung – tanggung ijin atas serangan balasan ini diberikan oleh presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan direkomendasikan langsung oleh menteri pertahanan Amerika Serikat, Ash Carter.

Serangan dilakukan sebagai aksi balasan atas upaya penyerangan terhadap kapal perang kelas perusak Arleigh Burke milik AL Amerika Serikat, USS Mason (DDG 87) yang terjadi sebanyak dua kali berturut – turut dalam rentang waktu kurang dari 7 hari. Serangan pertama terjadi pada Minggu, 9 Oktober 2016. Sedangkan serangan kedua terjadi pada hari Rabu, 12 Oktober 2016. Kedua serangan dilakukan saat USS Mason sedang bertugas di wilayah perairan selat Bab Al-Mandeb. Oleh pihak Amerika Serikat, serangan ini disebut sebagai “Aksi pertahanan diri terbatas untuk melindungi pasukan, serta unit kapal perang milik Amerika Serikat yang sedang bertugas disana”.

USS Nitze (DDG 94) melakukan penyerangan dengan menembakkan salvo rudal jelajah Tomahawk yang diarahkan langsung menghantam tiga sasaran berbeda. Sementara itu, pihak pemberontak Houthi menyatakan tidak bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada kapal perang Amerika Serikat sebelumnya, baik serangan pada hari Minggu maupun Rabu kemarin. Namun tampaknya pernyataan ini tidak mengubah niatan Amerika Serikat untuk melancarkan aksi balasan tersebut.