hobbymiliter
21st October 2016, 11:02 AM
---- source: http://www.hobbymiliter.com/4540/4540/ ------- Hobbymiliter.com – Dalam acara debat calon presiden AS yang digelar pada 19 Oktober kemarin, Donald Trump mengklaim Vladimir Putin lebih cerdas ketimbang Obama dan Clinton soal konflik Timur Tengah. Bisa jadi Trump benar, bahkan soal konflik di Eropa Timur. Seperti diketahui, beberapa minggu silam Rusia telah memindahkan rudal Iskander-M ke wilayah enklav Kaliningrad yang berbatasan dengan Polandia, dengan alasan pelatihan. Kini, Putin mengadakan gladi resik peluncuran rudal Iskander-M dengan jarak hanya 100 kilometer dari perbatasan Estonia.
Kamis (20 Oktober) kemarin, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah mengadakan latihan militer di area berburu di pinggiran kota Luga, yang terletak sekitar 100 kilometer dari timur perbatasan Estonia.
Menurut keterangan dari militer Rusia, latihan tersebut mengikutsertakan menu peluncuran rudal dan persiapan untuk menembakkannya. Namun rudal Iskander-M tidak akan ditembakkan secara nyata.
Iskander-M diketahui memiliki jarak serang sejauh 500 kilometer dengan tingkat keakuratan tinggi, sehingga memungkinkannya untuk menyerang fasilitas NATO yang terletak di sejumlah negara Eropa Timur yang berbatasan dengan Rusia. Rudal ini dapat dipasangkan dengan hulu ledak konvensional maupun nuklir.
http://www.hobbymiliter.com/wp-content/uploads/2016/10/75-rusia-adakan-gladi-resik-rudal-iskander-m-dekat-estonia-1024x671.jpgPersiapan peletakan rudal di sistem Iskander-M. Sumber: Sergei Karpukhin/ReutersLangkah ini tentu akan dikecam oleh pemerintah negara-negara anggota NATO. Rusia dianggap sedang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya baik di Eropa Timur maupun di Timur Tengah, sebelum Presiden AS yang baru memangku jabatannya.
Seorang pakar pertahanan Estonia mengatakan, “Senjata ini (Iskander-M) sangat canggih dan belum ada bandingannya di teknologi alutsista negara Barat. Sistem rudal tersebut dapat mengangkut hulu ledak nuklir, mengubah arah lintasan di udara, dan terbang sejauh 500 kilometer. Karenanya, (rudal) ini akan mengancam Polandia, termasuk fasilitas pertahanan rudal yang telah ditempatkan AS disana. Bahkan jika (negara Barat) ingin membuat senjata yang sebanding, maka mereka tidak bisa hanya mengejar waktu, karena tujuan utamanya adalah untuk menemukan titik keunggulan strategis.”
Perdana Menteri Estonia, Taavi Roivas mengaku negaranya kini menjadi “garda terdepan” dalam Perang Dingin era baru. Untuk itu ia meminta bantuan lebih kepada NATO dan negara Uni Eropa demi membantunya melawan ambisi Putin.
Kamis (20 Oktober) kemarin, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah mengadakan latihan militer di area berburu di pinggiran kota Luga, yang terletak sekitar 100 kilometer dari timur perbatasan Estonia.
Menurut keterangan dari militer Rusia, latihan tersebut mengikutsertakan menu peluncuran rudal dan persiapan untuk menembakkannya. Namun rudal Iskander-M tidak akan ditembakkan secara nyata.
Iskander-M diketahui memiliki jarak serang sejauh 500 kilometer dengan tingkat keakuratan tinggi, sehingga memungkinkannya untuk menyerang fasilitas NATO yang terletak di sejumlah negara Eropa Timur yang berbatasan dengan Rusia. Rudal ini dapat dipasangkan dengan hulu ledak konvensional maupun nuklir.
http://www.hobbymiliter.com/wp-content/uploads/2016/10/75-rusia-adakan-gladi-resik-rudal-iskander-m-dekat-estonia-1024x671.jpgPersiapan peletakan rudal di sistem Iskander-M. Sumber: Sergei Karpukhin/ReutersLangkah ini tentu akan dikecam oleh pemerintah negara-negara anggota NATO. Rusia dianggap sedang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya baik di Eropa Timur maupun di Timur Tengah, sebelum Presiden AS yang baru memangku jabatannya.
Seorang pakar pertahanan Estonia mengatakan, “Senjata ini (Iskander-M) sangat canggih dan belum ada bandingannya di teknologi alutsista negara Barat. Sistem rudal tersebut dapat mengangkut hulu ledak nuklir, mengubah arah lintasan di udara, dan terbang sejauh 500 kilometer. Karenanya, (rudal) ini akan mengancam Polandia, termasuk fasilitas pertahanan rudal yang telah ditempatkan AS disana. Bahkan jika (negara Barat) ingin membuat senjata yang sebanding, maka mereka tidak bisa hanya mengejar waktu, karena tujuan utamanya adalah untuk menemukan titik keunggulan strategis.”
Perdana Menteri Estonia, Taavi Roivas mengaku negaranya kini menjadi “garda terdepan” dalam Perang Dingin era baru. Untuk itu ia meminta bantuan lebih kepada NATO dan negara Uni Eropa demi membantunya melawan ambisi Putin.