hobbymiliter
30th October 2016, 10:57 PM
---- source: http://www.hobbymiliter.com/4699/mengenal-boeing-ah-64e-apache-guardian/ ------- HobbyMiliter.com –Â*2013 lalu, telah ditandatangani kontrak jual beli untuk 8 unit helikopter tempur Apache AH-64E Guardian oleh Indonesia dan Amerika Serikat. Rencananya, unit helikopter ini akan dioperasikan oleh TNI Angkatan Darat atau tepatnya Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad). Mungkin diantara kita ada yang bertanya, “bagaimana sih spesifikasi helikopter ini?†atau “apa saja yang membuat helikopter ini dipilih untuk dibeli oleh Indonesia?†dalam artikel ini, akan diberikan informasi secara umum terkait helikopter ini.
Sejarah Singkat Pengembangan
AH-64 Apache merupakan helikopter tempur yang didesain oleh Hughes Helicopter untuk mengikuti program Advanced Attack Helicopter yang diadakan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat. Prototype pertama YAH-64 terbang pada 30 September 1975. Beberapa perusahaan sempat memproduksi helikopter jenis ini. Mulai dari Hughes Helicopter ; McDonnel Douglas ; Boeing Defense Space & Security ; serta British Aerospace.
Program Advanced Attack Helicopter diadakan untuk mencari kandidat pengganti untuk menggantikan peranan helikopter AH-1 Cobra. Dari dua kandidat, dipilih lah kandidat YAH-64 yang pada waktu itu diajukan oleh Hughes Helicopter. Fase riset dan pengembangan, dilanjutkan dengan fase pre-produksi dimana 3 unit helikopter AH-64 di uji cobakan di Angkatan Darat Amerika Serikat. Pemerintah AS akhirnya menyetujui kebijakan untuk memproduksi secara penuh atau full production untuk varian AH-64A pada 1982.
Sejak saat itu, beberapa perusahaan melakukan riset berdasar varian awal yang sudah dioperasionalkan, melakukan upgrade pada beberapa bagian, sehingga lahir varian – varian baru dari helikopter Apache ini. Varian awal, AH-64A berkembang hingga mencapai varian AH-64D Longbow dan yang paling baru yakni AH-64E Guardian. Varian yang telah dipesan oleh TNI AD sendiri yakni varian AH-64E Guardian.
AH-64E Guardian, Spesifikasi dan Fitur – Fitur nya
AH-64E Guardian dibangun berdasar basis helikopter AH-64D Longbow. Helikopter ini digerakkan dengan mesin T700-GE-701D. Helikopter ini dilengkapi dengan beberapa fitur khusus untuk menunjang kemampuan nya dalam melaksanakan misi tempur. Fitur – fiitur tersebut diantaranya sistem radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, sistem deteksi target M-TADS, peluru kendali atau rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire dengan daya jangkau efektif 8 kilometer, roket Hydra kaliber 70 milimeter, pylon peluncur rudal udara ke udara yang dapat dipersenjatai dengan rudal AIM-9 Sidewinder, Stinger, Mistral dan atau Sidearm, serta tak ketinggalan pula kanon M230 kaliber 30 milimeter yang mampu menembakkan sebanyak 625 butir peluru per menit nya.
http://www.hobbymiliter.com/wp-content/uploads/2016/10/army-ah-64e-apache-guardian-helicopters.jpg (http://www.hobbymiliter.com/4699/mengenal-boeing-ah-64e-apache-guardian/army-ah-64e-apache-guardian-helicopters/)Unit-unit helikopter AH-64E milik Angkatan Darat Amerika Serikat.
Sumber : breakingdefense.comUntuk menunjang sistem deteksi target M-TADS, serta radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, dipasang pula perangkat Forward Looking Infra Red atau FLIR yang dapat digunakan untuk mencari sasaran dengan menggunakan gelombang infra merah. Kesemua fitur tersebut memungkinkan helikopter tempur ini untuk dapat bertempur dalam situasi dan kondisi cuaca apapun. Konfigurasi senjata juga dapat dilakukan sesuai misi yang akan diembankan. Semisal, untuk menghalau gerak maju pasukan lapis baja musuh, disiapkan konfigurasi 16 unit rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire serta 4 unit rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder.
Pembelian AH-64E Guardian Oleh Indonesia
Kontrak penjualan AH-64E untuk pemerintah Indonesia disetujui oleh pemerintah Amerika Serikat pada bulan Agustus 2013. Nilai kontrak tersebut sebesar 500 juta Dollar Amerika Serikat. Sebanyak 8 unit helikopter baru AH-64E akan tiba pada awal 2017. Mekanisme kontrak yang digunakan yakni dengan mekanisme Foreign Military Sales atau FMS.
Penutup
Hadirnya helikopter tempur AH-64E Guardian ini tentu akan menambah daya gempur skuadron helikopter serang milik Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat atau Puspenerbad. Sebelumnya unit-unit helikopter Mi-35P telah menjadi andalan untuk menjalankan fungsi helikopter serang dalam tubuh Penerbangan TNI AD.
Sejarah Singkat Pengembangan
AH-64 Apache merupakan helikopter tempur yang didesain oleh Hughes Helicopter untuk mengikuti program Advanced Attack Helicopter yang diadakan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat. Prototype pertama YAH-64 terbang pada 30 September 1975. Beberapa perusahaan sempat memproduksi helikopter jenis ini. Mulai dari Hughes Helicopter ; McDonnel Douglas ; Boeing Defense Space & Security ; serta British Aerospace.
Program Advanced Attack Helicopter diadakan untuk mencari kandidat pengganti untuk menggantikan peranan helikopter AH-1 Cobra. Dari dua kandidat, dipilih lah kandidat YAH-64 yang pada waktu itu diajukan oleh Hughes Helicopter. Fase riset dan pengembangan, dilanjutkan dengan fase pre-produksi dimana 3 unit helikopter AH-64 di uji cobakan di Angkatan Darat Amerika Serikat. Pemerintah AS akhirnya menyetujui kebijakan untuk memproduksi secara penuh atau full production untuk varian AH-64A pada 1982.
Sejak saat itu, beberapa perusahaan melakukan riset berdasar varian awal yang sudah dioperasionalkan, melakukan upgrade pada beberapa bagian, sehingga lahir varian – varian baru dari helikopter Apache ini. Varian awal, AH-64A berkembang hingga mencapai varian AH-64D Longbow dan yang paling baru yakni AH-64E Guardian. Varian yang telah dipesan oleh TNI AD sendiri yakni varian AH-64E Guardian.
AH-64E Guardian, Spesifikasi dan Fitur – Fitur nya
AH-64E Guardian dibangun berdasar basis helikopter AH-64D Longbow. Helikopter ini digerakkan dengan mesin T700-GE-701D. Helikopter ini dilengkapi dengan beberapa fitur khusus untuk menunjang kemampuan nya dalam melaksanakan misi tempur. Fitur – fiitur tersebut diantaranya sistem radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, sistem deteksi target M-TADS, peluru kendali atau rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire dengan daya jangkau efektif 8 kilometer, roket Hydra kaliber 70 milimeter, pylon peluncur rudal udara ke udara yang dapat dipersenjatai dengan rudal AIM-9 Sidewinder, Stinger, Mistral dan atau Sidearm, serta tak ketinggalan pula kanon M230 kaliber 30 milimeter yang mampu menembakkan sebanyak 625 butir peluru per menit nya.
http://www.hobbymiliter.com/wp-content/uploads/2016/10/army-ah-64e-apache-guardian-helicopters.jpg (http://www.hobbymiliter.com/4699/mengenal-boeing-ah-64e-apache-guardian/army-ah-64e-apache-guardian-helicopters/)Unit-unit helikopter AH-64E milik Angkatan Darat Amerika Serikat.
Sumber : breakingdefense.comUntuk menunjang sistem deteksi target M-TADS, serta radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, dipasang pula perangkat Forward Looking Infra Red atau FLIR yang dapat digunakan untuk mencari sasaran dengan menggunakan gelombang infra merah. Kesemua fitur tersebut memungkinkan helikopter tempur ini untuk dapat bertempur dalam situasi dan kondisi cuaca apapun. Konfigurasi senjata juga dapat dilakukan sesuai misi yang akan diembankan. Semisal, untuk menghalau gerak maju pasukan lapis baja musuh, disiapkan konfigurasi 16 unit rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire serta 4 unit rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder.
Pembelian AH-64E Guardian Oleh Indonesia
Kontrak penjualan AH-64E untuk pemerintah Indonesia disetujui oleh pemerintah Amerika Serikat pada bulan Agustus 2013. Nilai kontrak tersebut sebesar 500 juta Dollar Amerika Serikat. Sebanyak 8 unit helikopter baru AH-64E akan tiba pada awal 2017. Mekanisme kontrak yang digunakan yakni dengan mekanisme Foreign Military Sales atau FMS.
Penutup
Hadirnya helikopter tempur AH-64E Guardian ini tentu akan menambah daya gempur skuadron helikopter serang milik Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat atau Puspenerbad. Sebelumnya unit-unit helikopter Mi-35P telah menjadi andalan untuk menjalankan fungsi helikopter serang dalam tubuh Penerbangan TNI AD.