alnpr
29th July 2013, 06:05 PM
http://it-deliver.com/images/banner-aec-web.jpg
Sebanyak 18 menteri-menteri ekonomi di negara-negara ASEAN dan mitranya seperti China, Korea, Australia, dan Rusia bertemu dalam sebuah forum bertajuk ASEAN Economic Meeting (AEM) ke-43 di Manado. Dalam pertemuan ini, mereka akan membahas perkembangan dan tantangan ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurti mengatakan, kesiapan Indonesia dalam menyambut AEC 2015 masih sudah hampir sempurna. "Kondisi perekonomian Indonesia sudah sama 83 persen dengan ASEAN Economic Community (AEC)," Kata Bayu, di Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (29/7/2013).
Menurut Bayu, salah satu industri yang memiliki kesiapan tinggi, adalah industri peralatan lisrik dan elektrik. Pasalnya kualitas kabel Indonesia cukup diakui di dunia Internasional.
Namun, Bayu mengatakan sampai saat ini masih ada perdebatan di antara negara ASEAN, yakni mengenai aspek standar karena ratifikasinya lebih tinggi. Menurutnya, menyambut AEC tersebut, Indonesia juga harus meningkatkan kualitasnya.
Dia mengatakan, industri Indonesia yang masih kurang siap dalam menghadapi AEC 2015 antara lain industri makanan, farmasi, dan obat-obatan herbal. "Beberapa sudah kita perjuangkan dan ada beberapa yang sudah melewati standar," tukas dia.
Sumber: http://bit.ly/1c5FzsV
Sebanyak 18 menteri-menteri ekonomi di negara-negara ASEAN dan mitranya seperti China, Korea, Australia, dan Rusia bertemu dalam sebuah forum bertajuk ASEAN Economic Meeting (AEM) ke-43 di Manado. Dalam pertemuan ini, mereka akan membahas perkembangan dan tantangan ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurti mengatakan, kesiapan Indonesia dalam menyambut AEC 2015 masih sudah hampir sempurna. "Kondisi perekonomian Indonesia sudah sama 83 persen dengan ASEAN Economic Community (AEC)," Kata Bayu, di Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (29/7/2013).
Menurut Bayu, salah satu industri yang memiliki kesiapan tinggi, adalah industri peralatan lisrik dan elektrik. Pasalnya kualitas kabel Indonesia cukup diakui di dunia Internasional.
Namun, Bayu mengatakan sampai saat ini masih ada perdebatan di antara negara ASEAN, yakni mengenai aspek standar karena ratifikasinya lebih tinggi. Menurutnya, menyambut AEC tersebut, Indonesia juga harus meningkatkan kualitasnya.
Dia mengatakan, industri Indonesia yang masih kurang siap dalam menghadapi AEC 2015 antara lain industri makanan, farmasi, dan obat-obatan herbal. "Beberapa sudah kita perjuangkan dan ada beberapa yang sudah melewati standar," tukas dia.
Sumber: http://bit.ly/1c5FzsV