View Full Version : Enam Pelajaran dari 'Pitch Deck' Uber yang Paling Awal


je_tek
30th August 2017, 10:35 PM
https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/new-uber-logo-512-1200x630_wuwash.jpg
Uber (Foto : Wired)
Meskipun saat ini hubungan Uber ke publik dapat dikatakan memburuk khususnya beberapa bulan terakhir, kisah kesuksesan Uber masih menjadi menjadi dongeng tersendiri di dunia startup.
Dalam waktu kurang dari satu dekade, platform penyewaan kendaraan ini telah menjadi startup termahal di AS dengan nilai valuasi mencapai USD 68 miliar. Tapi seperti semua kisah hebat, Uber juga mengawalinya dari langkah kecil.
Tahun 2008, saat masih bernama UberCab, perusahaan ini mencari pendanaan dari luar mereka masih dioperasikan oleh 3 orang yang melayani 15 klien. Sekarang mereka mempekerjakan 6700 pegawai dan telah mencatat rekor 2 miliar perjalanan pada tahun lalu.
Jadi bagaimana mereka memulainya? Lewat artikel yang dimuat oleh Inc , salah satu pendiri Uber Garrett Camp membagikan pitch deck Uber paling pertama yang berisikan banyak pelajaran dan trik psikologis yang dapat dipelajari bagi para calon pebisnis yang ingin meraih kesuksesan serupa.
Mulai dengan‘mengapa’
Pitch deck pertama Uber diawali dengan menjawab pertanyaan paling gamblang dari investor: “Apa yang salah dengan sistem sekarang?”
Dengan memperlihatkan secara cepat betapa mahal dan tidak efisiennya sistem taksi yang ada, Uber menjustifikasi model bisnisnya dan memosisikan mereka sebagai alternatif yang masuk akal.
Buat solusi untuk masalah yang dihadapi masyarakat
Paul Graham, pendiri akselerator startup Y Combinator menjelaskan bahwa ide bisnis yang sukses punya tiga elemen yang sering muncul: “gagasannya adalah sesuatu yang diinginkan pendiri itu sendiri, yang dapat mereka bangun sendiri, dan hanya segelintir yang menyadari pentingnya ide tersebut.”
Uber memenuhi ketiga kriteria tersebut, yang mereka tunjukkan dengan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para pendirinya (misalnya penjemputan terjadwal di bandara atau pergi ke bar tanpa mengemudi) dan menonjolkan keterampilan teknis mereka sendiri.
Tunjukkan anda bagian dari masyarakat
Cara terbaik mengetahui konsumen ideal anda? Buat untuk diri sendiri. Uber pada awalnya dibangun sebagai layanan limo hemat setelah para pendirinya menghabiskan uangnya berkeliling di malam tahun baru.
Sehingga dapat dipastikan mereka paham kepada siapa mereka memasarkan produknya, dan hal ini ditunjukkan di pitch decknya.
Ide bisnis awal mereka hanya menggunakan kendaraan mewah dan berdasarkan kepada penciptaan “kenyamanan pengguna akhir yang paling bagus”.
Desain untuk kemalasan
Orang-orang pada umumnya malas. Anda menggunakan Netflix daripada pergi ke Blockbuster untuk menyewa film.
Uber memahami ini sejak hari pertamanya dan memfokuskan presentasinya untuk menunjukkan bagaimana layanannya mengurangi kerepotan pengguna lewat penjemputan dengan sekali klik, harga yang lebih murah (supaya anda lebih sering lagi memakainya), penjejak GPS, dan peluang untuk menilai pengemudi guna mempromosikan layanan pelanggan yang luar biasa.
Masuk kepada kebutuhan manusia untuk berkumpul
Manusia mendambakan tempat berkumpul, dan pitch deck Uber yang pertama kali mempromosikannya sebagai layanan premium ‘untuk anggota’ di mana anda harus diundang oleh anggota yang ada untuk menggunakan jasanya.
Manfaatkan rasa takut ketinggalan tren
Sulit untuk menolak peluang, tapi Uber tahu bahwa ketika ada tawaran yang terlalu menarik untuk diambil, bisa jadi memang demikian adanya.
Karena itulah presentasi mereka memasukkan contoh skenario terbaik ketika merajai pasar dan mendapatkan pendapatan tahunan USD 1 miliar berikut juga “skenario kesuksesan realistis” yang meraup USD 20 -30 juta setahun.
Uber melaporkan pendapatan USD 6,5 miliar tahun lalu, sehingga bisa dikatakan skenario terbaik mereka pun keliru dalam artian yang positif.