View Full Version : Bagaimana Data Nasabah Bisa Bocor dan Bebas Diperjualbelikan?


je_tek
10th September 2017, 12:05 PM
https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/iieukostfdf9hsb0u4oo.jpg
Bijak menggunakan kartu kredit (Foto: Thinkstock)

Data nasabah yang harusnya hanya diketahui nasabah dan bank yang bersangkut, justru diperjualbelikan secara ilegal di jejaring internet, seperti website dan Facebook. Harga yang ditawarkan juga variatif, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Data nasabah yang diperjualbelikan biasanya berbentuk softcopy yang berisi nama nasabah, alamat rumah, nomor telepon rumah, nomor telepon genggam, perusahaan tempat bekerja, jabatan, alamat kantor, telepon kantor hingga nilai limit kartu kredit.


Informasi ini sifatnya sangat rahasia. Lantas kenapa bisa bocor?
Corporate Sekretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rohan Hafas mengungkapkan, ada beberapa penyebab mengapa data nasabah bisa bocor. Salah satunya bisa disebabkan karena praktik gesek ganda (double swipe) kartu debit atau kredit pada mesin kasir (cash register).
Selain itu, keterlibatan orang dalam bank juga dimungkinkan menjadi penyebab data nasabah bisa bocor meski peluangnya kecil. Alasannya, data nasabah disimpan dalam server yang keamanannya terjaga.
https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/liqpyt7kbjw9zorbsjro.jpg
Ilustrasi penggunaan kartu kredit. (Foto: Pixabay)

"Memang bisa mengambil data, dan kalau merchant kami rasa tidak ya. Jadi mungkin ada di semua pihak, kalaupun itu terjadi ada oknum ya dan itu bisa terjadi di beberapa tempat. Di bank sendiri tidak menutup kemungkinan tetapi probabilitynya lebih kecil kan karena regulasi dan governance bank jauh lebih ketat," papar dia saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Sabtu (9/9).
Dia memperkirakan ada sumber lain yang menjadi penyebab kebocoran data nasabah, misalnya perdagangan online.
"Kemudian ada online kan. Online shopping kita berikan 3 (nomor) digit kartu dan memasukkan kartu kita di sana kan. Itu juga oknum online bisa melakukan mengambil data," imbuhnya.
Oleh karena itu, dia meminta nasabah untuk berhati-hati jangan sembarang menyebar data pribadi. Selain itu, nasabah tidak perlu melakukan double swipe saat berbelanja di merchant.
"Kalau berbalanja hindari double swipe. Kalau belanja online pilihlah online yang sudah memiliki reputasi," sarannya.

https://kumparan.com/wiji-nurhayat/bagaimana-data-nasabah-bisa-bocor-dan-bebas-diperjualbelikan