View Full Version : Kawasan Terintegrasi Akan Dibangun di Stasiun Bogor


je_tek
12th September 2017, 08:02 AM
https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/qh9ytbovtpmvgfuiqaox.jpg
Kereta yang tersedia di Stasiun Bogor. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Pemerintah akan mengembangkan kawasan strategis dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Pembangunan rencananya akan dimulai bulan depan dan ditargetkan selesai Oktober 2019.
Rencana tersebut diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk pengembangan kawasan TOD. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan bersinergi dengan Pemerintah Kota Bogor, Kementerian Perhubungan, dan Waskita.
"Sinergi BUMN ini kita harap bisa wujudkan Bogor yang nyaman dan efisien dalam pengelolaan transportasi publik. Jadi harapan saya TOD jadi satu titik," kata Rini dalam acara Penandatanganan nota kesepahaman sinergi TOD di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (11/9).
Adapun pengembangan konsep TOD di Stasiun Bogor antara lain membangun apartemen di sekitar stasiun sehingga bisa memudahkan masyarakat mengakses transportasi publik. Selain itu, Stasiun juga bisa terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rail Transit (LRT). Lokasi lainnya di Kelurahan Sukaresmi, Kota Bogor, dengan membangun halte dan stabling.


Menurut Rini, kerja sama ini adalah sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam mengurai kemacetan. Mengingat saat ini pengguna moda transportasi umum di Bogor amat tinggi.
"Di situ juga udah bicara ke depan terus terang salah satunya kita tekankan kerja samanya, kesepahamannya tidak terlepas bagaimana berikan dukungan kepada Wali Kota untuk menguraikan transportasi yang menghubungkan dengan stasiun bogornya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pengembang TOD ini diharapkan bisa mengefisiensikan ruang kota. Mengingat TOD merupakan paduan moda transportasi seperti LRT dan BRT.
"Ini proyek yang bagus sekali menjadi bogor menjadi tempat TOD, saya usulkan untuk besaran yang akan diberikan lebih luas, misal 1-2 km, sehingga kalau bapak berikan insentif itu potensial luar biasa," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Waskita, M Choliq mengingat, model kerja sama ini merupakan model pertama kalinya yang dilakukan oleh perseroan. Mengingat dalam kerja sama ini perseroan akan memanfaatkan tanah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Bisnis seperti ini baru pertama kali dilakukan Waskita menutilisasi memanfaatkan tanah milik KAI untuk bisa lebih mempunyai nilai komersial dan sekaligus membangun wilayah yang lebih modern semoga dengan proyek ini berjalan lancar," kata Choliq.

https://kumparan.com/angga-sukmawijaya/kawasan-terintegrasi-akan-dibangun-di-stasiun-bogor