je_tek
25th September 2017, 08:05 AM
https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/vrktazwdxb2fs031ufuh.jpg
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kerja sama internasional sangat diperlukan dalam menghadapi bencana alam dan perubahan iklim. Sebab kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan sangat besar, baik secara materi maupun lingkungan.
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat memberikan sambutan dalam 10th High Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) Meeting, di Gyeounju, Korea Selatan.
"Melalui pertemuan HELP ini, para ahli dari berbagai negara menyampaikan pembelajaran dari kesuksesan maupun kegagalan dalam penanganan bencana. Tidak hanya berhenti di situ, kami mendorong rencana aksi yang bisa digunakan negara-negara lainnya untuk membangun ketangguhan bencana," ujar Basuki dalam keterangan resminya, Minggu (24/9).
Menurut dia, langkah preventif harus didahulukan dibandingkan aspek rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya pengurangan risiko sebelum terjadinya bencana.
"Kita tidak ingin menyaksikan hilangnya nyawa manusia berikut aset sosial ekonomi masyarakat, termasuk infrastruktur yang susah payah kita bangun, hancur karena kita kurang memperhatikan aspek kebencanaan," jelasnya.
Meski demikian, kemampuan setiap negara berbeda dalam menghadapi bencana. Beberapa negara dapat mengantisipasi bencana dan melakukan rekonstruksi pasca bencana lebih cepat dan lebih baik. Hal ini menjadikannya sebagai target utama membangun ketahanan terhadap bencana.
Selain itu, dia menambahkan, manajemen bencana juga menjadi tanggung jawab para akademisi perguruan tinggi dan sektor swasta. Beberapa universitas terkemuka, seperti UGM dan ITB, yang telah terlibat aktif dalam pengurangan resiko bencana.
"Para stakeholder di Indonesia harus memperkuat kerja sama dalam merumuskan regulasi dan langkah operasionalnya, termasuk skema pendanaan yang efektif," Basuki menambahkan.
https://kumparan.com/nicha-muslimawati/di-korsel-menteri-basuki-bicara-atasi-bencana-dalam-infrastruktur
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kerja sama internasional sangat diperlukan dalam menghadapi bencana alam dan perubahan iklim. Sebab kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan sangat besar, baik secara materi maupun lingkungan.
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat memberikan sambutan dalam 10th High Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) Meeting, di Gyeounju, Korea Selatan.
"Melalui pertemuan HELP ini, para ahli dari berbagai negara menyampaikan pembelajaran dari kesuksesan maupun kegagalan dalam penanganan bencana. Tidak hanya berhenti di situ, kami mendorong rencana aksi yang bisa digunakan negara-negara lainnya untuk membangun ketangguhan bencana," ujar Basuki dalam keterangan resminya, Minggu (24/9).
Menurut dia, langkah preventif harus didahulukan dibandingkan aspek rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya pengurangan risiko sebelum terjadinya bencana.
"Kita tidak ingin menyaksikan hilangnya nyawa manusia berikut aset sosial ekonomi masyarakat, termasuk infrastruktur yang susah payah kita bangun, hancur karena kita kurang memperhatikan aspek kebencanaan," jelasnya.
Meski demikian, kemampuan setiap negara berbeda dalam menghadapi bencana. Beberapa negara dapat mengantisipasi bencana dan melakukan rekonstruksi pasca bencana lebih cepat dan lebih baik. Hal ini menjadikannya sebagai target utama membangun ketahanan terhadap bencana.
Selain itu, dia menambahkan, manajemen bencana juga menjadi tanggung jawab para akademisi perguruan tinggi dan sektor swasta. Beberapa universitas terkemuka, seperti UGM dan ITB, yang telah terlibat aktif dalam pengurangan resiko bencana.
"Para stakeholder di Indonesia harus memperkuat kerja sama dalam merumuskan regulasi dan langkah operasionalnya, termasuk skema pendanaan yang efektif," Basuki menambahkan.
https://kumparan.com/nicha-muslimawati/di-korsel-menteri-basuki-bicara-atasi-bencana-dalam-infrastruktur