je_tek
5th October 2017, 06:37 AM
https://img.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy ,w_800/iie6w7f512e5mtq1x8wi.jpg
Sambungan Listrik PLN (Foto: Dok. PLN)
Meski harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price) dan dolar AS makin perkasa, PLN menyatakan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif listrik industri sampai akhir tahun ini.
Untuk diketahui, ICP dan kurs dolar AS termasuk dalam komponen untuk menetapkan tarif listrik. Perubahan harga minyak dan kurs dolar AS berdampak pada biaya produksi listrik.
Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, mengatakan bahwa perseroan masih menahan tarif listrik untuk industri demi kepastian berusaha di Indonesia.
"Demi kepastian berusaha di Indonesia, maka kebijakannya adalah tidak akan ada perubahan tarif hingga akhir tahun 2017," kata Benny kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (4/10).
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan telah menetapkan tidak ada kenaikan tarif listrik sampai akhir tahun ini, baik subsidi maupun non subsidi. Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan berbagai hal, terutama daya beli masyarakat dan efisiensi PLN.
Bahkan, Jonan meminta PLN berupaya menurunkan tarif listrik tiap 3 bulan sekali. Penurunan tarif listrik akan sangat bermanfaat untuk masyarakat. Untuk pelanggan industri misalnya, biaya listrik yang lebih efisien tentu meningkatkan daya saing.
Jonan ingin rata-rata tarif listrik industri yang sekarang Rp 1.100/kWh bisa turun menjadi Rp 800-900/kWh dalam 3 tahun. Demikian juga tarif listrik rumah tangga, Jonan berharap PLN bisa menurunkannya perlahan-lahan dalam 2 tahun ke depan.
https://kumparan.com/michael-agustinus/meski-icp-dan-dolar-as-naik-pln-jamin-tarif-listrik-industri-tetap
Sambungan Listrik PLN (Foto: Dok. PLN)
Meski harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price) dan dolar AS makin perkasa, PLN menyatakan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif listrik industri sampai akhir tahun ini.
Untuk diketahui, ICP dan kurs dolar AS termasuk dalam komponen untuk menetapkan tarif listrik. Perubahan harga minyak dan kurs dolar AS berdampak pada biaya produksi listrik.
Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, mengatakan bahwa perseroan masih menahan tarif listrik untuk industri demi kepastian berusaha di Indonesia.
"Demi kepastian berusaha di Indonesia, maka kebijakannya adalah tidak akan ada perubahan tarif hingga akhir tahun 2017," kata Benny kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (4/10).
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan telah menetapkan tidak ada kenaikan tarif listrik sampai akhir tahun ini, baik subsidi maupun non subsidi. Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan berbagai hal, terutama daya beli masyarakat dan efisiensi PLN.
Bahkan, Jonan meminta PLN berupaya menurunkan tarif listrik tiap 3 bulan sekali. Penurunan tarif listrik akan sangat bermanfaat untuk masyarakat. Untuk pelanggan industri misalnya, biaya listrik yang lebih efisien tentu meningkatkan daya saing.
Jonan ingin rata-rata tarif listrik industri yang sekarang Rp 1.100/kWh bisa turun menjadi Rp 800-900/kWh dalam 3 tahun. Demikian juga tarif listrik rumah tangga, Jonan berharap PLN bisa menurunkannya perlahan-lahan dalam 2 tahun ke depan.
https://kumparan.com/michael-agustinus/meski-icp-dan-dolar-as-naik-pln-jamin-tarif-listrik-industri-tetap