je_tek
27th October 2017, 06:40 AM
https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy ,w_800/kviiz213rlwo3op6evma.jpg
Nadiem Makarim CEO Gojek (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim, mengatakan adanya transportasi online menumbuhkan efisiensi biaya, sehingga perekonomian terus bergerak. Dia menceritakan, sebelum adanya transportasi online, para ojek mangkal di suatu tempat hingga berjam-jam. Maka harga ojek melebihi harga taxi di Jakarta pada waktu itu.
"Karena mereka mangkal, pelanggannya sehari cuma satu atau dua, makanya mereka matok harga mahal, bisa Rp 50.000, lebih mahal dari taxi. Lalu muncul ojek online yang harganya lebih murah, memotong sepertiganya," ujar Nadiem di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/10).
Nadiem melanjutkan, dengan tarif yang lebih murah dari ojek pangkalan namun justru pendapatan pengemudi Go-Jek bisa lebih tinggi dari ojek pangkalan bahkan dengan rata-rata Upah Minimum Regional (UMR) di Jakarta.
"Kok bisa? Ini adalah multiplayer effect dari efisiensi. Teknologi menciptakan efisiensi. Harga konsumen lebih kecil, jadi bisa ambil lebih banyak konsumen," kata dia.
Dengan rata-rata tiap pengemudi menerima orderan sekitar 10-15 per hari, maka pendapatan pengemudi Go-Jek per bulan bisa mencapai 1,2 kali lipatnya dari upah minium regional (UMR) Jakarta.
https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy ,w_800/jwsfuqkjc60cfveocl0d.jpg
Gojek Memperingati Hari Pelanggan Nasional (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Adapun UMR di Jakarta tercatat sebesar Rp 3,3 juta per bulan. Sementara di luar Jabodetabek lebih rendah, sekitar Rp 2 juta per bulan. Namun, pengemudi Go-Jek bisa mendapatkan lebih dari itu.
"Rata-rata pendapatan driver Go-Jek sebesar Rp 4 juta per bulan. Artinya kalau full time 10-12 jam per hari, maka bisa Rp 6 juta-Rp 8 juta per bulan. Mereka sudah masuk kelas menengah, cuma nganterin makanan, paket, orang," jelasnya.
Nadiem pun mengatakan, banyak orang beralih menjadi pengemudi Go-Jek untuk membiayai kebutuhan keluarga mereka yang sedang sakit, operasi, atau mengumpulkan uang untuk biaya sekolah anak masuk universitas.
"Mitra bisa part time dan full time. Banyak yang jadi driver karena harus membiayai orangtua yang sakit, operasi. Dia geber kerja keras dua bulan, kemudian bisa buat biaya operasi orangtua atau biayai uang pangkal anak masuk universitas," Nadiem menambahkan.
https://kumparan.com/wiji-nurhayat/bos-go-jek-penghasilan-driver-go-jek-di-dki-bisa-rp-8-juta-bulan
Nadiem Makarim CEO Gojek (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim, mengatakan adanya transportasi online menumbuhkan efisiensi biaya, sehingga perekonomian terus bergerak. Dia menceritakan, sebelum adanya transportasi online, para ojek mangkal di suatu tempat hingga berjam-jam. Maka harga ojek melebihi harga taxi di Jakarta pada waktu itu.
"Karena mereka mangkal, pelanggannya sehari cuma satu atau dua, makanya mereka matok harga mahal, bisa Rp 50.000, lebih mahal dari taxi. Lalu muncul ojek online yang harganya lebih murah, memotong sepertiganya," ujar Nadiem di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/10).
Nadiem melanjutkan, dengan tarif yang lebih murah dari ojek pangkalan namun justru pendapatan pengemudi Go-Jek bisa lebih tinggi dari ojek pangkalan bahkan dengan rata-rata Upah Minimum Regional (UMR) di Jakarta.
"Kok bisa? Ini adalah multiplayer effect dari efisiensi. Teknologi menciptakan efisiensi. Harga konsumen lebih kecil, jadi bisa ambil lebih banyak konsumen," kata dia.
Dengan rata-rata tiap pengemudi menerima orderan sekitar 10-15 per hari, maka pendapatan pengemudi Go-Jek per bulan bisa mencapai 1,2 kali lipatnya dari upah minium regional (UMR) Jakarta.
https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy ,w_800/jwsfuqkjc60cfveocl0d.jpg
Gojek Memperingati Hari Pelanggan Nasional (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Adapun UMR di Jakarta tercatat sebesar Rp 3,3 juta per bulan. Sementara di luar Jabodetabek lebih rendah, sekitar Rp 2 juta per bulan. Namun, pengemudi Go-Jek bisa mendapatkan lebih dari itu.
"Rata-rata pendapatan driver Go-Jek sebesar Rp 4 juta per bulan. Artinya kalau full time 10-12 jam per hari, maka bisa Rp 6 juta-Rp 8 juta per bulan. Mereka sudah masuk kelas menengah, cuma nganterin makanan, paket, orang," jelasnya.
Nadiem pun mengatakan, banyak orang beralih menjadi pengemudi Go-Jek untuk membiayai kebutuhan keluarga mereka yang sedang sakit, operasi, atau mengumpulkan uang untuk biaya sekolah anak masuk universitas.
"Mitra bisa part time dan full time. Banyak yang jadi driver karena harus membiayai orangtua yang sakit, operasi. Dia geber kerja keras dua bulan, kemudian bisa buat biaya operasi orangtua atau biayai uang pangkal anak masuk universitas," Nadiem menambahkan.
https://kumparan.com/wiji-nurhayat/bos-go-jek-penghasilan-driver-go-jek-di-dki-bisa-rp-8-juta-bulan