Nilai tukar kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan pasar saham Indonesia hari ini tidak sanggup bergerak di wilayah positif dan ditutup melemah. Kondisi melemahnya rupiah terhadap USD ini ternyata diakibatkan oleh tergelincirnya nilai kurs Poundsterling. Berdasarkan data dari Yahoo Finance, rupiah melemah ke poin 13.525/USD atau tidak lebih baik jika dibandingkan dengan sebelumnya, yakni Rp 13.506 hingga Rp 13.530 per USD.

Dilansir oleh Infobanknews.com dari Reuters, didapatkan kenyataan bahwa poundsterling saat ini tengah terpeleset setengah sen terhadap USD setelah ada data yang menunjukkan kondisi ekonomi indonesia terkini (http://infobanknews.com/dorong-perekonomian-indonesia-butuh-wirausaha-baru/) bahwa penjualan ritel di Inggris sedang melambat secara tidak terduga dan menambah ketidakpastian tentang prospek suku bunga pada Bank of England. Poundsterling merendah pekan ini oleh kombinasi data yang melemah serta komentar dari pembuat kebijakan Bank of England bahwa pasar ditafsirkan jadi dovish.

Meski investor menaksir kenaikan 80% suku bunga pada bulan depan, namun keraguan masih berkembang mengenai apakah BoE akan tetap memperketat kebijakan di tahun depan. Angka tersebut menggambarkan bahwa volume penjualan ritel di Inggris turun hingga 0,8% pada bulan September dan menyeret pertumbuhan triwulanan-nya ke tingkat tahunan yang terlemah sejak tahun 2013. Tak hanya terhadap USD saja poundsterling melemah. Terhadap euro pun, pounds melemah di angka 0.6%. Inilah sebabnya mengapa berita ekonomi dan bisnis (http://infobanknews.com/category/berita-ekonomi-dan-bisnis-terbaru/) turut melemah baru-baru ini.