copycat
8th April 2018, 08:05 PM
Gresik - Cawagub Jatim Emil Elestianto Dardak berkunjung ke PT Polowijo Group, Gresik, Rabu (4/4/2018). Dia menawarkan konsep industri agar bisa menembus pasar Asia Tenggara.
Dalam kunjungan, Emil disambut Founder PT Polowijo Group A. Djauhar Arifin beserta putra-putranya. Rombongan sempat berkeliling sekitar kompleks pabrik industri pupuk dan bahan tambang dolomit (mineral) itu.
Di depan jajaran manajemen Polowijo, Emil memuji eksistensi Polowijo. Industri yang didirikan sejak tahun 1978 terus berkembang dan mampu menjadi katalis pembangunan wilayah. Perekonomian yang maju memang tak hanya bertumpu pada pemerintah, tapi juga swasta.
Baca juga: Golkar yakin Khofifah-Emil akan Salip Gus Ipul-Puti
"Jawa Timur memiliki PDRB Rp 2018 triliun dan anggaran Pemprov Rp 30 triliun. Jika dihitung dari total anggaran kabupaten kota yang ada di Jawa Timur, kurang lebih berkisar di angka Rp 200 triliun atau kurang lebih 10 persen dari PDRB. Seharusnya bisa lebih lagi bagaimana kemudian katalisnya ini benar-benar sektor swasta," paparnya.
Suami artis Arumi Bachsin ini menuturkan industri ke depan harus bertumpu pada nilai tambah dan re-ekspor. Ia mencontohkan dolomit yang diproduksi PT Polowijo Gosari Group merupakan inovasi yang mampu menjadi pupuk organik dan bahkan komponen pesawat terbang.
Pemerintah ke depan harus menjadi katalis inovasi dan orkestrator industri di Jawa Timur. Harapannya berbagai potensi industri sinergis. Masalah di Jatim saat ini, menurut Emil adalah tingginya impor bahan baku industri.
"Ke depannya saya ingin mendorong arah industri Jawa Timur adalah re-ekspor, karena pasar ASEAN masih sangat besar. Ada 600 juta penduduk," katanya.
Baca juga: Emil Dardak Bicara Masa Depan Madura, Apa Rencananya?
Bupati Trenggalek nonaktif ini menambahkan, "Kalaupun kita banyak mengimpor bahan baku katakanlah 60 persen untuk memenuhi market yang memang masif di Jawa, termasuk Jawa Timur, kita juga re-ekspor ke luar misalnya ke Malaysia, negara-negara ASEAN," tutupnya.
(trw/iwd) Detik
Dalam kunjungan, Emil disambut Founder PT Polowijo Group A. Djauhar Arifin beserta putra-putranya. Rombongan sempat berkeliling sekitar kompleks pabrik industri pupuk dan bahan tambang dolomit (mineral) itu.
Di depan jajaran manajemen Polowijo, Emil memuji eksistensi Polowijo. Industri yang didirikan sejak tahun 1978 terus berkembang dan mampu menjadi katalis pembangunan wilayah. Perekonomian yang maju memang tak hanya bertumpu pada pemerintah, tapi juga swasta.
Baca juga: Golkar yakin Khofifah-Emil akan Salip Gus Ipul-Puti
"Jawa Timur memiliki PDRB Rp 2018 triliun dan anggaran Pemprov Rp 30 triliun. Jika dihitung dari total anggaran kabupaten kota yang ada di Jawa Timur, kurang lebih berkisar di angka Rp 200 triliun atau kurang lebih 10 persen dari PDRB. Seharusnya bisa lebih lagi bagaimana kemudian katalisnya ini benar-benar sektor swasta," paparnya.
Suami artis Arumi Bachsin ini menuturkan industri ke depan harus bertumpu pada nilai tambah dan re-ekspor. Ia mencontohkan dolomit yang diproduksi PT Polowijo Gosari Group merupakan inovasi yang mampu menjadi pupuk organik dan bahkan komponen pesawat terbang.
Pemerintah ke depan harus menjadi katalis inovasi dan orkestrator industri di Jawa Timur. Harapannya berbagai potensi industri sinergis. Masalah di Jatim saat ini, menurut Emil adalah tingginya impor bahan baku industri.
"Ke depannya saya ingin mendorong arah industri Jawa Timur adalah re-ekspor, karena pasar ASEAN masih sangat besar. Ada 600 juta penduduk," katanya.
Baca juga: Emil Dardak Bicara Masa Depan Madura, Apa Rencananya?
Bupati Trenggalek nonaktif ini menambahkan, "Kalaupun kita banyak mengimpor bahan baku katakanlah 60 persen untuk memenuhi market yang memang masif di Jawa, termasuk Jawa Timur, kita juga re-ekspor ke luar misalnya ke Malaysia, negara-negara ASEAN," tutupnya.
(trw/iwd) Detik