copycat
8th April 2018, 08:36 PM
Bandung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat Pilgub Jabar 2018 kedua pada 11 Mei mendatang di Kampus Universitas Indonesia, Kota Depok. Sebelumnya Karawang dan Bogor sempat jadi pertimbangan lokasi debat.
"Iya tempatnya di Universitas Indonesia," kata Komisioner KPU Jabar Nina Yuningsih saat dihubungi via telepon genggam, Minggu (8/4/2018).
Ia menuturkan materi debat publik kedua ini mengupas tentang lingkungan hidup, sumber daya alam, pertanian, kelautan, kehutanan, dan pertambangan. Sejumlah akademisi dilibatkan untuk penyusunan materi debat tersebut.
"Kami akan segera menyiapkan materi bersama tim perumus dari berbagai perguruan tinggi seperti sebelumnya," ungkap dia.
Menurutnya tim perumus bersama KPU juga tengah mempertimbangkan format debat publik kedua ini. Pihaknya masih mengevaluasi format pada debat publik pertama.
"Nanti setelah penandatangan (penyiar debat) selesai, ditindaklanjuti bahas format acara, penentuan moderator juga," tutur dia
Menurutnya publikasi debat publik juga akan masuk dalam pembahasan evaluasi. Mengingat, pada debat publik perdana, hanya satu stasiun televisi yang menayangkannya secara langsung (live).
"Kemarin juga kami belum bisa menayangkan di beberapa stasiun televisi jadi enggak hanya ekslusif satu televisi. Harapannya bisa menjangkau seluruh provinsi Jabar itu yang jelas terevaluasi," kata Nina.
(ern/ern) Detik.com
"Iya tempatnya di Universitas Indonesia," kata Komisioner KPU Jabar Nina Yuningsih saat dihubungi via telepon genggam, Minggu (8/4/2018).
Ia menuturkan materi debat publik kedua ini mengupas tentang lingkungan hidup, sumber daya alam, pertanian, kelautan, kehutanan, dan pertambangan. Sejumlah akademisi dilibatkan untuk penyusunan materi debat tersebut.
"Kami akan segera menyiapkan materi bersama tim perumus dari berbagai perguruan tinggi seperti sebelumnya," ungkap dia.
Menurutnya tim perumus bersama KPU juga tengah mempertimbangkan format debat publik kedua ini. Pihaknya masih mengevaluasi format pada debat publik pertama.
"Nanti setelah penandatangan (penyiar debat) selesai, ditindaklanjuti bahas format acara, penentuan moderator juga," tutur dia
Menurutnya publikasi debat publik juga akan masuk dalam pembahasan evaluasi. Mengingat, pada debat publik perdana, hanya satu stasiun televisi yang menayangkannya secara langsung (live).
"Kemarin juga kami belum bisa menayangkan di beberapa stasiun televisi jadi enggak hanya ekslusif satu televisi. Harapannya bisa menjangkau seluruh provinsi Jabar itu yang jelas terevaluasi," kata Nina.
(ern/ern) Detik.com