View Full Version : Ahok Investasikan 19 Miliar Lebih Untuk Tehnologi. Pemborosan Atau Tidak?


jatenpos
18th January 2014, 09:29 AM
Jatenpos.com, Berinvestasi memang menjadi hal ngetren saat ini. Bahkan untuk seorang wakil Gubernur sekalipun seperti Ahok. Ahok menginvestasikan milyaran rupiah hanya untuk sebuah tehnologi. Lalu apakah hal ini merupakan suatu pemborosan atau tidak bagi Jakarta?

Investasi teknologi yang akan dipilih Ahok merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kerugian yang timbul pasca benca banjir. Banjir bisa saja mengancam wilayah Jakarta sewaktu-waktu, terlebih curah hujan di Jakarta akan semakin meningkat hingga Maret 2014.

Pada Jumat (17/1) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, "Kita tidak mau ambil risiko kalau-kalau nanti banjir di Jakarta malah bertambah karena curah hujan yang terus meningkat sampai Maret 2014," di Balai Kota, Jakarta Pusat. Menurutnya langkah untuk melakukan modifikasi cuaca menjadi pilihan walaupun tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Akan tetapi jika langkah ini disetujui, tentu akan ditemui dampak positif jadi tidak membiarkan banjir merendam ibukota terlalu lama. "Lagipula, biaya yang kita keluarkan untuk melakukan modifikasi cuaca tidak akan sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan akibat banjir. Makanya, kita lebih pilih teknologi itu," tambah Ahok. Teknologi itu dilakukan dengan cara menaburkan garam diatas awan untuk mengendalikan curah hujan selama dua bulan.

Hal ini ditanggapi oleh Wiriyatmoko, selaku Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, "Biaya penerapan teknologi tersebut telah dialokasikan didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014. Tapi, karena APBD belum disahkan, jadinya belum bisa dikucurkan dan kita pinjam dana BNPB terlebih dahulu," ujarnya.

Sementara dia juga mengungkapkan bahwa total biaya yang diperlukan untuk penerapan teknologi itu mencapai Rp 28 miliar. Akan tetapi, biaya tersebut ditanggung oleh dua pihak, yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sebesar Rp 20 miliar dan Rp 8 miliar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). (Jado)

Sumber: www.jatenpos.com/2014/01/ahok-investasikan-19-miliar-lebih-untuk.html

rizky.adiyanto
18th January 2014, 07:32 PM
mending sewa pembunuh bayaran buat menghukum yg mbuang sampah sembarangan,
dibayar 20 miliar pasti sisa banyak,
macet juga pasti makin sedikit,

admin
20th January 2014, 01:18 PM
^^^ pak Ahok, yang dilakukan sekarang sudah benar ... memperbaiki sungai, waduk dan drainage ...Memang butuh waktu ... tidak bisa satu tahun dua tahun ... tunggu hasilnya setelah 5 tahun, jangan tergiur melakukan hal ini dengan cepat jika hanya mengejar raport jangka pendek :)

rizky.adiyanto
21st January 2014, 06:05 PM
^^^ pak Ahok, yang dilakukan sekarang sudah benar ... memperbaiki sungai, waduk dan drainage ...Memang butuh waktu ... tidak bisa satu tahun dua tahun ... tunggu hasilnya setelah 5 tahun, jangan tergiur melakukan hal ini dengan cepat jika hanya mengejar raport jangka pendek :)
rapot jangka pendek maksudnya yg gimana tuh min?

admin
21st January 2014, 06:09 PM
maksudnya ingin melihat suatu usaha yg panjang dalam jangka yang pendek.

Misalnya dicontohkhan DKI1 dan DKI2 ingin menyelesaikan permasalahan banjir, trus dibuat rencana jangka panjang ... selama 5 tahun.

Nah , jangan di push untuk kelihatan hasilnya dalam 1 tahun ... itu maksudnya

RantiAmeliya
27th January 2014, 04:12 PM
semangat yah pak Ahok buat investasinya, saya yakin bapak bisa dan sanggup :)

jmlcwin
29th January 2014, 10:22 AM
pemborosan atau tidaknya itu semua tergantung hasilnya kalau hasilnya bagus dan baik untuk ibukota ini ya itu sangat baik dan tidak pemborosan.

adi.panji
29th January 2014, 02:46 PM
gue setuju kata mimin
liat kedepan jgn kejar target 1 tahun kelar
mengurusin jakarta ga kayak ngurusin kota2 lain

kalo baut banjir saran ane sih itu warga jakarta sendiri yang harusnya sadar.
terus juga jakarta kan termasuk dataran rendah kalo ga salah geografisnya.
jadi seharusnya tidak terlalu over seperti sekarang pembangunan yang tinggi2