ciptarumah
30th October 2018, 02:52 AM
Profesi hukum seperti lawyer ataupun in house counsel (penasihat hukum perusahaan) semakin memiliki peran penting dalam dunia bisnis saat ini. Tidak hanya memberi masukan mengenai regulasi, tapi kedua profesi tersebut juga diharapkan berkontribusi terhadap strategi bisnis bagi klien atau perusahaan tempatnya bekerja.
Salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki kedua profesi tersebut terkait strategi bisnis ini yaitu kemampuan memahami laporan keuangan perusahaan. Sebab, dengan kemampuan tersebut, lawyer dan in house counsel dapat memberi perspektif lebih luas bagi korporasi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Pakar IT dan Business Management sekaligus Direktur Genuine Software Initiative Microsoft Indonesia, Sudimin Mina mengatakan peran lawyer dan in house counsel yang dapat menganalisa laporan keuangan sangat diperlukan kehadirannya saat ini. Khususnya, saat korporasi sedang mengembangkan kegiatan bisnisnya. Kondisi seperti itu perpaduan aspek legal dengan strategi bisnis sangat dibutuhkan.
Baca Juga:*pengertian bisnis menurut para ahli (http://bospengertian.com/pengertian-bisnis-adalah/)
“Kalau lawyer atau in house counsel bisa bantu untuk banyak skenario misalnya merger, akuisisi, penetrasi pasar baru hingga IPO (initial public offering),” kata Sudimin dalam acara Pelatihan Hukumonline 2018 bertajuk “Pelatihan Pemahaman Dasar Akuntansi Keuangan dalam Transaksi Bisnis Perusahaan” di Jakarta, Selasa (9/10/2018). Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Lawyer dan In House Counsel harus Paham Laporan Keuangan
Baca Juga:*tugas SPV (http://bospengertian.com/supervisior-adalah/)
Menurut Sudimin, untuk memahami laporan keuangan, lawyer dan in house counsel perlu memahami istilah-istilah akuntansi. Dengan demikian, lawyer dan in house counsel yang terlibat dalam pertemuan strategi bisnis dapat memahami pembahasan tersebut. Beberapa contoh istilah dasar yang harus dipahami lawyer dan in house counsel, seperti EBITDA (earning before interest, tax, depreciation and amortisation) atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi, liabilitas, dan aset.
Artikel Terkait:*strategi marketing (http://bospengertian.com/pengertian-marketing-pemasaran/)
“Dengan memahami istilah akuntansi pembicaraan antara lawyer atau in house counsel bisa nyambung,” tutur Sudimin.
Tak hanya itu, Sudimin menjelaskan keterikatan antara laporan keuangan dengan aspek hukum memiliki hubungan erat. Dengan demikian bagi lawyer atau in house counsel yang jeli (paham istilah akuntansi) saat memeriksa laporan keuangan bermasalah, dapat menemukan transaksi-transaksi tidak wajar, bahkan berisiko terjadi fraud dan pelanggaran hukum.
Salah satu pelanggaran yang sering terjadi dalam laporan keuangan yaitu windows dressing atau manipulasi hasil laporan. Praktik windows dressing dilakukan dengan berbagai tujuan seperti penghindaran pajak atau peningkatan nilai saham perusahaan. Untuk penghindaran pajak, atas dasar laporan keuangan perusahaan itu agar terjadi pengurangan laba. Sedangkan, peningkatan nilai saham justru dilakukan dengan mempercantik laporan keuangannya sebelum disajikan kepada investor atau klien.
*
Bagi lawyer atau in house counsel yang jeli memeriksa laporan keuangan bermasalah juga dapat menemukan jenis pelanggaran hukum lain seperti korupsi, bribery (suap), illegal gratuties (gratifikasi) hingga economic extortion (pemerasan).
Salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki kedua profesi tersebut terkait strategi bisnis ini yaitu kemampuan memahami laporan keuangan perusahaan. Sebab, dengan kemampuan tersebut, lawyer dan in house counsel dapat memberi perspektif lebih luas bagi korporasi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Pakar IT dan Business Management sekaligus Direktur Genuine Software Initiative Microsoft Indonesia, Sudimin Mina mengatakan peran lawyer dan in house counsel yang dapat menganalisa laporan keuangan sangat diperlukan kehadirannya saat ini. Khususnya, saat korporasi sedang mengembangkan kegiatan bisnisnya. Kondisi seperti itu perpaduan aspek legal dengan strategi bisnis sangat dibutuhkan.
Baca Juga:*pengertian bisnis menurut para ahli (http://bospengertian.com/pengertian-bisnis-adalah/)
“Kalau lawyer atau in house counsel bisa bantu untuk banyak skenario misalnya merger, akuisisi, penetrasi pasar baru hingga IPO (initial public offering),” kata Sudimin dalam acara Pelatihan Hukumonline 2018 bertajuk “Pelatihan Pemahaman Dasar Akuntansi Keuangan dalam Transaksi Bisnis Perusahaan” di Jakarta, Selasa (9/10/2018). Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Lawyer dan In House Counsel harus Paham Laporan Keuangan
Baca Juga:*tugas SPV (http://bospengertian.com/supervisior-adalah/)
Menurut Sudimin, untuk memahami laporan keuangan, lawyer dan in house counsel perlu memahami istilah-istilah akuntansi. Dengan demikian, lawyer dan in house counsel yang terlibat dalam pertemuan strategi bisnis dapat memahami pembahasan tersebut. Beberapa contoh istilah dasar yang harus dipahami lawyer dan in house counsel, seperti EBITDA (earning before interest, tax, depreciation and amortisation) atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi, liabilitas, dan aset.
Artikel Terkait:*strategi marketing (http://bospengertian.com/pengertian-marketing-pemasaran/)
“Dengan memahami istilah akuntansi pembicaraan antara lawyer atau in house counsel bisa nyambung,” tutur Sudimin.
Tak hanya itu, Sudimin menjelaskan keterikatan antara laporan keuangan dengan aspek hukum memiliki hubungan erat. Dengan demikian bagi lawyer atau in house counsel yang jeli (paham istilah akuntansi) saat memeriksa laporan keuangan bermasalah, dapat menemukan transaksi-transaksi tidak wajar, bahkan berisiko terjadi fraud dan pelanggaran hukum.
Salah satu pelanggaran yang sering terjadi dalam laporan keuangan yaitu windows dressing atau manipulasi hasil laporan. Praktik windows dressing dilakukan dengan berbagai tujuan seperti penghindaran pajak atau peningkatan nilai saham perusahaan. Untuk penghindaran pajak, atas dasar laporan keuangan perusahaan itu agar terjadi pengurangan laba. Sedangkan, peningkatan nilai saham justru dilakukan dengan mempercantik laporan keuangannya sebelum disajikan kepada investor atau klien.
*
Bagi lawyer atau in house counsel yang jeli memeriksa laporan keuangan bermasalah juga dapat menemukan jenis pelanggaran hukum lain seperti korupsi, bribery (suap), illegal gratuties (gratifikasi) hingga economic extortion (pemerasan).