ciptarumah
28th November 2018, 06:20 PM
Agus pun menuturkan, identifikasi ikan khusus untuk maksud saintifik, konservasi serta pariwisata. Sebaran geografis ikan coelacanth populasi Raja Ampat sudah menaikkan khasanah peta sebaran ikan purba coelacanth dalam dunia serta di kepulauan Indonesia. Populasi dari Indonesia bisa diketemukan di perairan Manado-Sulawesi utara, Biak Papua serta Raja Ampat Papua Barat.
Baca Juga: Tekanan Darah Normal ibu hamil (http://pengertianparaahli.com/tekanan-darah-normal/)
“Penemuan populasi coelacanth di Raja Ampat jadi kesempatan baik untuk senantiasa menaikkan usaha perlindungan habitat, menaikkan kesadaran manusia untuk mengontrol lautan serta dalamnya, ” tuturnya.
Baca Juga: Peredaran darah besar dan kecil (http://pengertianparaahli.com/peredaran-darah-besar-dan-kecil/)
Awal kalinya, ikan ini cuma diketahui melalui rupa fosil yg dirasa sudah punah saat akhir periode Cretaceous atau 66 juta tahun yang silam. Selanjutnya diketemukan spesimen hidup, spesies pertama pada Desember 1938 di Afrika Selatan.
Artikel Terkait: detak jantung normal (http://pengertianparaahli.com/detak-jantung-normal/)
Sekian tahun selanjutnya, spesimen yang lain di West Indian Ocean diketemukan di Comoros, Kenya, Tanzania, Mozambique, Madagascar, Simangaliso Wetland Park serta Kwazulu-Natal di Afrika Selatan.
Spesies ke-2 diketemukan untuk kali pertamanya oleh Mark V Erdmann pada 1997, di pasar ikan Sulawesi Utara. Selanjutnya, spesimen ke-2 tertangkap kembali oleh nelayan pada 1998 yg sesudah itu dideskripsi jadi model baru dengan nama Latimeria menadoensis, Pouyaud et al. , 1999.
Ke-2 spesies ini termasuk juga definisi terancam. Sekarang ini African Coelacanth berstatus critically endangered dan Sulawesi Coelacanth berstatus vulnerable.
Ikan coelacanth bisa hidup pada rentang usia pada 80-100 tahun, bisa tumbuh sampai 2 mtr. serta berat 90 kg. Ikan purba ini duduki area laut rada dalam sampai 700 mtr., namum biasanya diketemukan pada kedalaman pada 90-200 mtr..
Baca Juga: Tekanan Darah Normal ibu hamil (http://pengertianparaahli.com/tekanan-darah-normal/)
“Penemuan populasi coelacanth di Raja Ampat jadi kesempatan baik untuk senantiasa menaikkan usaha perlindungan habitat, menaikkan kesadaran manusia untuk mengontrol lautan serta dalamnya, ” tuturnya.
Baca Juga: Peredaran darah besar dan kecil (http://pengertianparaahli.com/peredaran-darah-besar-dan-kecil/)
Awal kalinya, ikan ini cuma diketahui melalui rupa fosil yg dirasa sudah punah saat akhir periode Cretaceous atau 66 juta tahun yang silam. Selanjutnya diketemukan spesimen hidup, spesies pertama pada Desember 1938 di Afrika Selatan.
Artikel Terkait: detak jantung normal (http://pengertianparaahli.com/detak-jantung-normal/)
Sekian tahun selanjutnya, spesimen yang lain di West Indian Ocean diketemukan di Comoros, Kenya, Tanzania, Mozambique, Madagascar, Simangaliso Wetland Park serta Kwazulu-Natal di Afrika Selatan.
Spesies ke-2 diketemukan untuk kali pertamanya oleh Mark V Erdmann pada 1997, di pasar ikan Sulawesi Utara. Selanjutnya, spesimen ke-2 tertangkap kembali oleh nelayan pada 1998 yg sesudah itu dideskripsi jadi model baru dengan nama Latimeria menadoensis, Pouyaud et al. , 1999.
Ke-2 spesies ini termasuk juga definisi terancam. Sekarang ini African Coelacanth berstatus critically endangered dan Sulawesi Coelacanth berstatus vulnerable.
Ikan coelacanth bisa hidup pada rentang usia pada 80-100 tahun, bisa tumbuh sampai 2 mtr. serta berat 90 kg. Ikan purba ini duduki area laut rada dalam sampai 700 mtr., namum biasanya diketemukan pada kedalaman pada 90-200 mtr..