View Full Version : Cara Orang Cerdas Berhari Raya


carapanduan
26th March 2019, 08:03 PM
Khutbah I

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ
الْحَمْدُ ِللهِ الْمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّبَعَ رِضَاهُ، الْمُنْتَقِمِ مِمَّنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ، الَّذِى يَعْلَمُ مَا أَظْهَرَهُ الْعَبْدُ وَمَا أَخْفَاهُ، الْمُتَكَفِّلُ بِأَرْزَاقِ عِبَادِهِ فَلاَ يَتْرُكُ أَحَدًا مِنْهُمْ وَلاَيَنْسَاهُ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى مَاأَعْطَاهُ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ عَبْدٍ لَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللهَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِي اخْتَارَهُ اللهُ وَاصْطَفَاهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ
أَمّأَبَعْدُ؛ فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ وَتَمْجِيْدٍ، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ فِيْهِ وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,

Pertama, mari kita tambahkan ketaqwaan kita terhadap Allah subhanahu wa ta’ala dengan segala kapabilitas mengusahakan mengerjakan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya. Alhamdulillah dalam hari yg penuh kemuliaan serta kemenangan ini, semuanya umat Islam di semuanya dunia memperingati hari raya sehabis 1 bulan penuh berpuasa Ramadhan, ialah hari raya Idul Fitri. Sebab itu dalam khutbah ini, khatib bakal menyampaikan apakah arti Idul Fitri, bagaimana kita beridul fitri yg sesuai sama tuntunan Al-Qur’an Sunnah serta banyak ulama, serta apakah pelajaran utama yang bisa kita petik dari kesempatan baik hari raya idul fitri yg mulia ini?

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,

Hari raya Idul Fitri merupakan hari raya kemenangan umat Islam. Umat Islam sudah semestinya paham apakah arti Idul Fitri. Kata “id” datang dari akar kata âda – ya‘ûdu yg mempunyai arti kembali, dan kata fitri sama seperti dalam kamus Munjid halaman 555 berarti berbuka untuk orang yg berpuasa. Karena itu, arti Idul Fitri merupakan kembali berbuka puasa sehabis 1 bulan penuh mengerjakan beribadah puasa di bulan Ramadhan. Kata Fitri punyai jalinan lewat kata fitrah, dalam kamus yg sama kata “fitrah” berarti agama yg benar serta prilaku asal peristiwa manusia. Tujuannya, tiap-tiap orang yg berpuasa sepanjang bulan Ramadhan dengan iman serta ikhlas lantaran Allah, bakal diampuni segala dosanya yg udah lampau. Hingga dalam hari raya ini umat Islam kembali lagi fitrah, bagai bayi yg suci serta bersih dari semua dosa, kekeliruan, kejelekan, serta keburukan. Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari juz 3 halaman 26 meriwayatkan hadits, Nabi bersabda :

وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa puasa di bulan Ramadhan dengan iman serta ikhlas lantaran Allah, diampuni dosa-dosanya yg udah lampau. ”

Dari hadits diatas, tiap-tiap para Muslim yg berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan serta keikhlasan lantaran Allah ta’ala, dalam hari raya ini dia bebas dari semua dosa, bersih suci sama seperti bayi yg baru lahir dari rahim ibunya. Sama seperti sabda Nabi :

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap bayi dilahirkan dalam situasi suci (Islam) . Ke dua orang tuanya yg bakal membuatnya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR Bukhari, juz 2, halaman 100) .

Baca Juga : teks khutbah jumat singkat (http://contohtulisan.com/contoh-teks-khutbah-jumat.html)

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,

Bagaimana kita beridul fitri yg sesuai sama tuntunan Al-Qur’an Sunnah serta banyak ulama?

Musthafa As-Siba’i dalam kitab Hakadza Allamtani Al-Hayat juz 1 halaman 118 membagi trik beridul fitri berubah menjadi tiga sisi, pertama, trik beridul fitri orang cerdik serta berakal. Orang cerdik menyaksikan idul fitri jadi peluang buat menaikkan ketaatan serta beribadah terhadap Allah ﷻ. Dengan silaturrahim, halal bihalal, sama sama bermaafan, berikan sedekah, serta membantu orang-orang.

Ke dua, trik beridul fitri orang bodoh, orang yg menyaksikan Idul Fitri jadi peluang buat menaikkan maksiat serta melampiaskan udara nafsunya, seperti mencemooh, mengejek, bikin perkataan kedengkian, menebarkan hoax, serta memecah belahlah umat Islam.

Ke-tiga, trik beridul fitri orang khilaf serta anak-anak. Orang khilaf serta anak-anak menyaksikan idul fitri jadi peluang buat bermain berbarengan teman-temannya, bersenang-senang, berbelanja busana baru serta dapatkan banyak fitrah dari keluarga serta sanak saudara.

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah

Satu diantaranya trik beridul fitri orang cerdik serta berakal, merupakan menghidupkan rutinitas yg benar-benar baik sesudah Idul Fitri, ialah rutinitas sama sama memaafkan, atau lebih diketahui di Indonesia dengan rutinitas halal bi halal. Yg punyai kekeliruan memohon maaf pada yg disalahi ; yg disalahi berikan maaf terhadap yg bersalah. Rutinitas ini sesuai firman Allah ﷻ dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 199 :

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

“Jadilah engkau pemaaf serta suruhlah orang melakukan yg makruf, dan berpalinglah ketimbang beberapa orang yg bodoh. ”

Tidak hanya itu, dalam suatu hadits diterangkan, orang yg bersalah disuruh buat lekas memohon maaf atas kesalahannya. Sama seperti diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari juz 3 halaman 129. Nabi bersabda :

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ، قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

“Barangsiapa punyai kekeliruan pada saudaranya, baik akhlak atau material, lekas memohon kehalalannya hari itu pun, sebelum hingga dalam hari tidak ada dinar serta dirham. Apabila perihal itu berlangsung, apabila dia punyai amal baik, amal itu bakal diambil sesuai sama persentase kesalahannya. Tetapi apabila dia sudahlah tidak punyai kebaikan, karena itu dia bakal ditimpakan kekeliruan dari saudara yg dia salahi. Berubah menjadi jelas, mumpung ini hari banyak orang tengah bahagia dengan menyongsong hari raya idul fitri, banyak orang ringan berikan maaf, banyak orang dalam situasi luas, mari kita memakai kesempatan baik mempunyai nilai ini buat sama sama bermaafan.

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah

Pada kesempatan baik hari raya idul fitri ini, kita disuruh Allah ﷻ buat perduli pada sama-sama, ialah keharusan buat keluarkan zakat fitrah sejumlah 1 sha’, lebih kurang 2. 75 kilo-gram. yg dikeluarkan sebelum shalat hari raya Idul Fitri. Sama seperti hadits sejarah Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah Juz 1 halaman 585 :

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِين مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ

“Rasulullah memandang perlu zakat fitrah buat menyucikan orang yg puasa dari kejelekan serta buat berikan makan untuk orang miskin. Siapa membayar zakat fitrah sebelum shalat id, adalah zakat fitrah yg di terima. Serta siapa yg membayar zakat selesai shalat id, dipandang sebagai sedekah. (HR Ibnu Majah)

Maksud zakat fitrah merupakan buat menyucikan diri orang yg berpuasa dari semua bentuk kekeliruan sepanjang berpuasa. Tak merasa orang berpuasa berkata kotor, mengerjakan perkataan kedengkian, atau menebarkan hoaks, karena itu zakat fitrah ini memiliki fungsi buat menyucikan jiwa orang yg berpuasa biar berubah menjadi insan yg mulia. Tidak hanya itu zakat fitrah memiliki tujuan buat share pada sama-sama muslim yg butuh, jangan sempat dalam hari raya yg mulia ini mereka tetap pikirkan kepentingan pangan. Berikut ini kemuliaan agama Islam yg bukan hanya melihat beribadah dengan cara vertikal terhadap Allah ﷻ, tetapi pun melihat pada kepentingan sama-sama muslim yg butuh.

Read More : unsur kebahasaan teks eksemplum (http://contohtulisan.com/contoh-cerita-teks-eksemplum.html)

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah

Apakah pelajaran utama yang bisa kita petik dari hari raya idul fitri ini? Ibnu Rojab dalam Kitab Lathoiful Ma’arif, juz 1, halaman 277 mengemukakan :

لَيْسَ الْعِيْد لِمَنْ لَبِسَ الْجدِيْد إِنَّماَ اْلعِيْدُ لِمَنْ طَاعَاتُهُ تَزِيْد لَيْسَ الْعِيْد لِمَنْ تَجَمَّلَ بِاللِّبَاسِ وَالرُّكُوْبِ إِنَّمَا العِيْدُ لِمَنْ غُفِرَتْ لَهُ الذُّنُوْب

" Hari raya Id tak ditujukan untuk orang yg memanfaatkan kemeja baru tiada cacat, hari raya id ditujukan untuk orang yg makin tambah beribadah serta patuh. Hari raya Id tak ditujukan untuk orang yg bagus kemeja serta kendaraannya, hari raya Id ditujukan untuk orang yg diampuni dosa-dosanya. ”

Hari raya idul fitri merupakan jembatan buat menambah amal beribadah kita terhadap Allah ﷻ. Sama seperti maksud disuruh puasa, ialah berubah menjadi orang yg bertaqwa terhadap Allah ﷻ. Apabila sebelum bulan Ramadhan, beribadah kita belum juga baik, banyak mengerjakan kekeliruan serta kejelekan, sehabis hari raya Idul Fitri ini, kita mempunyai komitmen buat melakukan perbaikan diri, melakukan perbaikan kekeliruan, serta meminimalkan kekeliruan serta kejelekan.

Mari kita contoh puasanya ulat, sebelum berpuasa dia berubah menjadi hewan yg menjijikkan, tetapi sehabis berpuasa sepanjang beberapa hari, dia berubah menjadi kupu-kupu yg bersih serta digemari oleh kebanyakan orang. Jangan sempat kita berpuasa sama seperti ular, tidak ada ketaksamaan sepanjang mengerjakan puasa, bahkan juga sehabis puasa dia lebih ganas dari awalnya. Na’ûdzu billâhi min dzâlik. Mudah-mudahan hari raya idul fitri ini berubah menjadi kesempatan baik untuk kita buat bertambah baik, bertambah perduli, bertambah indah, cinta damai serta bertambah rukun. Aamiin.

بارك الله لي ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بفهمه إنه هو البر الرحيم

Khutbah II

اَللهُ أَكْبَرُ 7×، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ " إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا " . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ اْلحَاجَاتِ. رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِاْلحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ اْلفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ