View Full Version : Senjata Buatan Indonesia Yang Dapat Menembus Tank


andi.teguh
28th September 2012, 08:31 AM
http://4.bp.blogspot.com/-siVZIAH_3pY/UAmV96c1TgI/AAAAAAAALo8/Zr2dxmA2L6U/s1600/sfpr2.jpg

http://4.bp.blogspot.com/-siVZIAH_3pY/UAmV96c1TgI/AAAAAAAALo8/Zr2dxmA2L6U/s1600/sfpr2.jpg

http://3.bp.blogspot.com/-wOOw9xPoC4U/UAmV9FqqYGI/AAAAAAAALo0/s69uP9dz-w8/s1600/images.jpeg

SOSOK senapan penembak jitu antimaterial, menjadi salah satu keperluan utama pada pertempuran era modern, terutama untuk menghajar pasukan musuh yang berlindung di balik material. Menyadari perkembangan ini, PT Pindad pun tak mau ketinggalan, mereka sudah memproduksi dengan nama Senapan Penembak Runduk-2 (SPR-2).



http://1.bp.blogspot.com/-w4l6Ckicsyg/UAmV-t01YfI/AAAAAAAALpE/_NTTBVMiLl0/s1600/spr2.jpg

SPR-2 diharapkan mampu menjadi salah satu produk senjata unggulan dalam negeri 2007, yang kehadirannya dapat menjadi varian produk impor sejenis asal Yugoslavia, Black Arrow M93. Kedua senapan antimaterial ini sama-sama menggunakan peluru kaliber 12,7 mm x 99 (umum pula disebut kaliber .50) dengan isian magasen lima peluru.

Kehadiran SPR-2, membuat produk serupa yang sudah muncul dan dipergunakan berbagai angkatan bersenjata di dunia, menjadi sedikitnya 25 jenis. Sebelumnya, sudah ada produk sejenis, misalnya Gepard M1/M2 (Hongaria, kaliber .50), Barret M82, M90 dan M95, M99, serta M-107 (Amerika, kal .50), SVN-98 (Rusia, kaliber 12,7 mm x 108), Steyr IWS-2000 (Austria, kal .50 dan 12,7 mm x 108), PGR UM-Hecate (Prancis, kal .50), AI AS (Inggris, kal .50), NTW-20 (Afrika Selatan, kal 20 mm), dll.

Menurut Desain Ghrapic Divisi Senjata PT Pindad, Dede Tasiri, senada engineer Nana Mulyana, diharapkan dapat memberikan efisiensi bagi TNI jika dibandingkan produk impor. Dari hitungan, produksi SPR-2 harga lebih murah dan fungsi sama hebatnya, apalagi jika dibandingkan Black Arrow M93 yang harganya di atas Rp 1 miliar per pucuk dan diketahui banyak yang sudah rusak.

http://2.bp.blogspot.com/-cLWvGpcm8rg/UAmV8UQ5KFI/AAAAAAAALos/Pq-_uY0C44k/s1600/1_kostradsniper2.jpg



Senjata sniper buatan pindad ini dibuat dalam 3 versi yaitu SPR1, SPR2, dan SPR3.

SPR 1 ini mempunyai peluru kaliber 7,62mm dengan jarak akurasi 900 meter , Kendati terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada, namun menurut Dede, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari PT Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari Black Arrow M93 dan NTW-20 (Afrika Selatan).

"SPR-2 pada jarak tembak efektif mampu menembus lapisan baja dengan ketebalan sampai 2 cm pada jarak 500 meter. Pengoperasian dengan sistem bolt action bukan berarti SPR-2 kalah modern, namun diharapkan memiliki kelebihan karena akurasi biasanya lebih jitu," sedangkan SPR3 mampu menembus baja setebal 3 cm dengan jarak 700 meter.

Senjata mahal
Penggunaan senapan penembak jitu antimaterial, sudah digunakan sejak Perang Dunia II (1939-1945) oleh pasukan Nazi Jerman (Mauser Tank-Gewehr Model 1918, kaliber .51), Jepang (Tipe 97, kaliber 20 mm), dan Inggris (Boys Antitank Rifle, kaliber .55). Ketiga pasukan tersebut menggunakannya untuk menghantam masing-masing musuhnya, yang berlindung di balik tembok atau berada dalam kendaraan lapis baja.

Usai perang, berbagai negara terutama Amerika, Inggris, Prancis, dan negara-negara Eropa Timur kemudian mengembangkan dengan menggunakan peluru kaliber .50 (disebut pula 12,7 mm x 99) dan kaliber 12,7 mm x 108, yang menjadi standar senapan mesin berat mereka. Dari berbagai negara yang ikut memproduksi senapan antimaterial, Jerman, Amerika, dan Rusia, yang paling banyak membuat aneka produknya sejenis.
Senapan penembak jitu antimaterial, di pasaran harganya rata-rata sangat mahal, sehingga negara-negara pembeli dan dari non- produsen yang keuangannya cekak, biasanya terbatas memiliki




sumber (http://www.gallerydunia.com/2012/07/senjata-buatan-indonesia-yang-dapat.html)

andi.teguh
10th November 2012, 03:06 PM
http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/11/09/179295_senapan-penembak-jitu-buatan-pt-pindad_663_382.jpeg


PT Pindad Persero tak hanya memproduksi Senapan Serbu versi 1 dan 2 (SS1 dan SS2). Tapi juga membuat senjata Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senjata khusus penembak jitu yang diproduksi sejak tahun 2007.

Staf Desain Produk PT Pindad, Windu Paramata menjelaskan, ada tiga versi SPR. Yakni SPR-1 (produksi 2007), SPR-2 dan SPR-3 (produksi 2010). Ketiga senapan itu sudah didesain menggunakan peluru yang bisa menembus lapis baja pada kendaraan tempur, seperti tank.

"SPR-1 menggunakan peluru kaliber 7,62 mm, peluru SPR-2 dan SPR-3 berkaliber 12,7 milimeter x 108," kata Windu saat berbincang dengan VIVAnews di Indo Defence 2012 Expo & Forum, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat 9 November 2012.

Untuk SPR-1, kata Windu, dengan peluru kaliber 7,62 mm dapat menembak efektif sampai jarak 700-900 meter. Namun, pada jarak tembak 400-500 meter, SPR-1 ini bisa menembus baja dengan ketebalan 5 mm. "Dengan jarak tembaknya cuma 400-500 meter, baru baja itu bisa bolong," kata Windu.

Sementara, SPR-2 dan SPR-3 bisa menembak dengan jarak hingga 1,5 km. Secara keseluruhan SPR-2 dan SPR-3 bisa menembak efektif meski musuh berada pada jarak 2 km. Namun karena keterbatasan teropong pada senapan ini, sehingga hanya efektif menjangkau sampai 1,5 km.

"Dengan peluru 12,7 mm x 108 ini, SPR-2 bisa bikin bolong lapis baja tank dengan ketebalan 1 cm. Kalau SPR-3 bisa merobek ketebalan baja sampai 3 cm. Itu semua dengan jarak tank ada di 1 sampai 1,5 km," Windu menjelaskan.

Ketiga senapan penembak jitu itu sudah dilengkapi dengan peredam suara. Meski tidak secara signifikan menurunkan suara letusan senapan. "Tapi area aman si penembak jitu itu kan di bawah radius 1 km. Karena biasanya penembak jitu selalu ambil posisi tembak dengan jarak 1-2 km, jadi tidak kedengaran suara tembakannya kalau jaraknya segitu," kata dia.

Senapan ini terilhami produk-produk senapan tembus baja tank yang sudah ada. Namun untuk SPR ini PT Pindad sudah mendesain sendiri bentuknya dengan harga yang relatif murah. Walaupun pada sebagian sosok masih mengambil desain dari Black Arrow M93 dan NTW-20 produksi Afrika Selatan yang harganya berada di atas Rp1 miliar.

Produk senjata sejenis sudah ada. Misalnya Gepard M1/M2 (Hongaria, kaliber .50), Barret M82, M90 dan M95, M99, serta M-107 (Amerika, kaliber .50), SVN-98 (Rusia, kaliber 12,7 mm x 108), Steyr IWS-2000 (Austria, kaliber .50 dan 12,7 mm x 108), PGR UM-Hecate (Prancis, kaliber .50), AI AS (Inggris, kaliber .50), dan NTW-20 (Afrika Selatan, kaliber 20 mm).

Penggunaan senapan penembak jitu antimaterial tembus lapis baja tank ini sudah digunakan sejak Perang Dunia II pada tahun 1939-1945 oleh pasukan Nazi Jerman yang menggunakan Mauser Tank-Gewehr Model 1918 kaliber .51, Jepang dengan Tipe 97 kaliber 20 mm, dan Inggris dengan Boys Antitank Rifle kaliber .55.

Ketiga pasukan tersebut menggunakannya untuk menghantam masing-masing musuhnya, yang berlindung di balik tembok atau berada dalam kendaraan lapis baja.

Usai perang, berbagai negara terutama Amerika, Inggris, Prancis, dan negara-negara Eropa Timur kemudian mengembangkan dengan menggunakan peluru kaliber .50 atau biasa disebut dengan kaliber 12,7 mm x 99 dan kaliber 12,7 mm x 108, yang menjadi standar senapan mesin berat mereka. Dari berbagai negara yang ikut memproduksi senapan antimaterial ini, Jerman, Amerika, dan Rusia yang paling banyak membuat aneka produk sejenis.

sumber (http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/366266-senapan-penembak-jitu-buatan-pindad-mampu-tembus-tank-baja)