View Full Version : Jangan Lewatkan Mahasiswa Universitas Brawijaya ciptakan pelapis kaca pendingin


steven99
1st July 2019, 10:13 PM
Tiga mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA Kampus Brawijaya (UB) Malang bekerja bersama membuat alat pelapis kaca yg sekalian berperan jadi pendingin serta swabersih.

Salah satu orang perwakilan klub, Dhafi Alvian di Malang, Senin, menyatakan dengan memperlakukan plasma nitrogen pada susunan TiO2, kaca berwujud dingin serta terus bersih.
Simak Juga :*teks prosedur (http://wikipintar.com/contoh-teks-prosedur-kompleks-sederhana/)

Langkah kerja tehnik itu, dengan manfaatkan karakter fotokatalis serta karakter super hidrofilik pada susunan. Karakter super hidrofilik bertindak jadi penurun suhu pada gedung, dan karakter fotokatalis memberikannya dampak kemunduran partikel, bakteri, serta virus hingga kaca terus bersih.

" Untuk deteksi penurunan suhu dengan prototype gedung yg kami bikin, memakai adruino nano dengan thermistor jadi pengukur suhu, " kata Dhafi.

Dhafi memasukkan perubahan yg sekarang ini masih juga dalam bentuk prototype itu, udah memperoleh permodalan pada Program Kreatifitas Mahasiswa bagian Pengamatan (PKM PE) tahun 2019 yg diadakan oleh Kementerian Kajian, Tehnologi, serta Pendidikan Tinggi.

Menurut Dhafi, kaca adalah material yg umum dipakai pada rumah, gedung, kendaraan, serta beragam jenis alat, baik jadi penutup ataupun pelindung. Kaca pada gedung pencakar langit kerap terkena cahaya matahari, mengakibatkan penambahan suhu pada tempat yg berpengaruh pada pemakaian pengkondisi tempat berwujud air conditioner (AC) .

Pemakaian AC yg sangat banyak menyebabkan kenaikan pemakaian kekuatan yg sebabkan berlangsungnya pemanasan global. Pemakaian kaca tidak juga terlepas dari kesibukan pembersihan yg dikerjakan oleh tenaga profesional. Mahalnya ongkos serta tingginya angka kecelakaan kerja berubah menjadi masalah tertentu.

" Bermula dari situasi berikut kami tergugah untuk mengerjakan kajian serta alhamdulillah pada akhirnya lahir pelapis kaca pendingin serta swabersih, " tuturnya.

Tidak hanya Dhafi Alvian, dua mahasiswa lain yg bekerjasama dalam kajian itu yaitu Janssen Wongkalanujaya serta Safira Rachmaniar yg diarahkan oleh dosen Dr. Eng. Masruroh, M. Si.

Tidak hanya udah memperoleh permodalan PKM PE, klub ini pula baru memperoleh medali emas di arena Young Scientiest International Seminar and Expo (YSIS) 2019 untuk kelompok Environment and Energy yg diadakan Kampus Brawijaya pada Senin – Selasa (24-25/6) .
Artikel Tekait :*pemanasan global adalah (http://wikipintar.com/pemanasan-global-warming/)

Janssen bersama-sama teamnya mengatakan suka sebab memperoleh hasil terpilih dalam arena YSIS. Harapannya kaca dengan perlakuan ini bisa dikomersialisasikan serta lebih bermacam pemakaiannya pada beragam bagian.

" Kelebihan dalam pengamatan ini yaitu pemakaian tehnik re-write coating yg lebih simpel, murah, serta cepat jika ketimbang dengan sistem lain, " ujarnya.