|
Register |
Notices |
Business and Economy! Main Forum Description |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
1st December 2014, 10:27 AM | #1 |
Sek Des
Join Date: 26 Apr 2013
Userid: 967
Location: Jakarta, Indonesia
Age: 32
Posts: 570
Real Name: Nana
Likes: 1
Liked 4 Times in 4 Posts
|
Harga Mati, Pertamina Dilarang Go Public
DPR melalui Komisi VII menyatakan enggan mencampuri penunjukkan empat direksi baru PT Pertamina (Persero), termasuk Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Migas tersebut. Hanya saja parlemen mengingatkan supaya 100 persen saham Pertamina tetap dikuasai pemerintah. "DPR nggak berurusan dengan pemilihan, pengangkatan direksi Pertamina. Itu urusan eksekutif, nggak akan mencampuri hal tersebut," ucap Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika saat Diskusi Prospek Migas Nasional di Bawah Direksi Baru Pertamina, Jakarta, Minggu (30/11/2014). Lebih jauh dia menuturkan, perusahaan pelat merah dilarang untuk memperkaya diri sendiri dan harus memikirkan kepentingan negara. Apalagi jika Pertamina jatuh ke tangan publik atau menjadi perusahaan terbuka. "Kalau (Pertamina) listing di bursa, asing ikut menikmati keuntungannya. Jangan sampai listing, itu harga mati, jadi 100 persen harus milik negara," tegas dia. Kardaya mengatakan, direksi Pertamina sebaiknya harus profesional dan memiliki integritas, mengetahui hulu hilir industri migas, seperti Ahmad Bambang, Yenni Andayani dan Arif Budiman. Sebab dia mengakui kurang mengenal sosok ketiga direksi tersebut. Contohnya, Ahmad Bambang memiliki latar belakang karir di informasi teknologi, sedangkan Yenni jago di pemasaran LNG namun tak mengetahui seluk belum distribusi BBM. Sementara Arif Budiman sosoknya tidak terlalu familiar. "Jika ada tambahan direksi lain di tubuh Pertamina, pilihlah orang yag mengerti dari hulu sampai hilir, termasuk soal kilang dan pemasaran BBM. Ini sesuai dengan cita-cita pemerintah baru yang ingin membangun kilang," pungkas Kardaya. Bahkan, pengamat anggaran politik dari FITRA Ucok Sky Khadafi menduga ada direksi Pertamina yang merupakan titipan kelompok tertentu. "Ternyata Yenni anak didik Ari Soemarno," ujar Ucok. Ucok pun ragu jika Pertamina bisa maju dengan kondisi empat direksi seperti ini. Ucok juga yakin Pertamina tidak akan bisa bersaing dengan perusahaan BUMN migas asal Malaysia, Petronas dengan situasi seperti ini sumber |
|
Sponsored Links |
Bookmarks |
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Bubarkan Petral, Pertamina Bisa Bebas Utang dan Harga BBM Murah | miss_nha | Business and Economy! | 0 | 1st December 2014 10:25 AM |
Dwi Sotejipto Diminta Jangan Jadikan Pertamina Go Public | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 29th November 2014 08:18 AM |
Kenapa Harga Pertamax di SPBU Beda dengan Data Pertamina? | roybarli | Infrastructure, Transportation and Communication! | 0 | 28th November 2014 01:04 AM |
Daftar Lengkap Harga Jual BBM di SPBU Pertamina, Shell dan Total | miss_nha | Business and Economy! | 0 | 27th November 2014 10:13 AM |
Ungkap Harga BBM, Pemerintah Harus Berani Paksa Pertamina | miss_nha | Business and Economy! | 0 | 25th November 2014 12:27 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|