Ekspor Freeport Indonesia Terancam Ditunda

[sucyresky]

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menunda ekspor PT Freeport Indonesia jika penyerapan anggaran dalam pembangunan smelter belum masuk sebesar 60 persen.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Sukhyar mengatakan, Direktorat Jenderal Minerba akan mengevaluasi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) milik Freeport Indonesia jikalau tidak ada kemajuan.

"Kalau dia belum memenuhi 60 persen target maka kami minta untuk segera diperbaiki. Tapi kalau tidak juga diperbaiki maka penundaan ekspor," kata Sukhyar di Kantornya, Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Sukhyar menjelaskan, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minerba akan melakukan evaluasi pembangunan smelter tersebut pada Februari 2015 atau enam bulan setelah penandatanganan nota amandemen kontrak pertambangan.

Lanjut Sukhyar, target 60 persen tersebut bakal tercapai jikalau pihak Freeport Indonesia sudah mendapatkan lahan pembangunan smelter.

"Lahan itu nilainya di atas Rp1 triliun. Kalau Freeport sudah dapat lahan, penyerapannya bisa mencapai 60 persen," pungkasnya.

Direncanakan smelter Freeport berada di Gresik, Jawa Timur. Ada dua lokasi di Gresik yang akan dipilih oleh Freeport. Akan tetapi, sampai saat ini pemerintah belum mendapatkan laporan mengenai kepastian lokasi pembangunan smelter milik perusahaan tambang besar tersebut.

Adapun, smelter Freeport tersebut nantinya akan memiliki kapasitas mencapai 400 ribu ton tembaga katoda dengan kebutuhan bahan baku mencapai 1,6 juta konsentrat tembaga. Investasi smelter ini mencapai USD2,3 miliar.

SUMBER : Okezone.com