20th February 2015, 09:24 AM
|
#1
|
Wakil Camat
Join Date: 31 Oct 2014
Userid: 2758
Location: SmovieX.com | Tempat nonton dan download Film | Sering-sering berkunjung yah!
Posts: 3,641
Likes: 41
Liked 5 Times in 5 Posts
|
Rumput Laut & Bibit Ikan Hilang dari Mata Dagang Ekspor Bali
Quote:
DENPASAR - Mata dagangan rumput laut dan ikan nener (bibit) kini hilang dari daftar mata dagangan ekspor Bali, padahal keduanya itu sebelumnya potensial menghasilkan devisa. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kamis mencatat realisasi perdagangan luar negeri rumput laut dan ikan nener selama dua tahun terakhir nihil
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar mengatakan, Bali memiliki potensi besar dalam pengembangan rumput laut dan mempunyai prospek yang cukup cerah.
Pengembangan komoditas rumput laut di daerah pesisir, khususnya di sekitar Pulau Nusa Penida, yang terpisah dengan daratan Bali cukup menjanjikan, karena mampu memberikan nilai ekonomis yang cukup besar.
"Usaha budi daya rumput laut seluas 100 meter persegi (satu are) biaya produksi hanya Rp480 ribu, hasil panen mampu menghasilkan sebesar Rp1,1 juta, sehingga memperoleh keuntungan dua kali lipat dari modal awal," kata Panasunan di Denpasar, Bali (19/2/2015).
Panasunan menjelaskan, data tersebut diperoleh dari hasil sensus pertanian tahun 2013 yang dikaji kembali secara rinci terhadap komoditas perikanan dan kelautan untuk mendukung program perikanan dan kelautan yang menjadi primadona pemerintah pusat, khususnya pelaksanaan di Pulau Dewata.
"Produksi rumput laut di Bali selama ini baru mampu memenuhi kebutuhan pasaran lokal dan sebagian lainnya diperdagangkan antarpulau tujuan Jawa," imbuhnya.
Sementara itu, biaya produksi budi daya rumput laut di Bali itu mencapai 43,31 persen atau Rp480 ribu terhadap nilai produksi sehingga memperoleh keuntungan 56,69 persen. Panasunan menambahkan, biaya terbesar yang dikeluarkan untuk pengadaan bibit sebesar Rp213.400 atau 44,56 persen dari seluruh biaya yang dikeluarkan. Selain itu juga biaya untuk pekerja, sarana usaha dan obat-obatan untuk tanaman rumput laut tersebut.
Di sisi lain, subsektor perikanan di Bali mampu menghasilkan devisa sebesar USD113,06 juta selama tahun 2014, menurun 1,51 persen dibanding tahun sebelumnya tercatat USD114,80 juta. Sektor perikanan itu mempunyai andil 22,44 persen dari total ekspor Bali yang mencapai USD503,82 juta atau meningkat 3,65 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat USD486,06 juta.
"Komoditas perikanan dan kelautan yang memberikan andilan terhadap perolehan devisa tersebut antara lain ikan hias hidup, ikan kakap, ikan kepiting, kerapu, ikan tuna dan sirip ikan hiu, ujar Panasunan.
|
SUMBER : Okezone.com
|
|
|
|