10th June 2015, 08:01 AM
|
#1
|
Wakil Camat
Join Date: 31 Oct 2014
Userid: 2758
Location: SmovieX.com | Tempat nonton dan download Film | Sering-sering berkunjung yah!
Posts: 3,641
Likes: 41
Liked 5 Times in 5 Posts
|
Beli Rumah Mewah Bisa Bahayakan Masa Pensiun Anda!

Quote:
JAKARTA - Sifat konsumtif membawa masyarakat gemar berbelanja meskipun barang tersebut sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Akibatnya, barang-barang itu semakin menumpuk.
Namun, semakin banyak kita membeli barang, semakin banyak ruang yang kita butuhkan untuk menyimpan segala sesuatu. Akhirnya, rumah Anda pun penuh dan berpikir untuk membeli rumah yang lebih besar atau lebih mewah.
Melansir Cheatsheet, sebuah survei di Amerika mencatat keinginan untuk membeli rumah yang lebih besar telah meningkat setiap dekade sejak 1950.
Riset tersebut mengungkapkan, hanya 40 persen dari responden mengatakan mereka tinggal di rumah ideal mereka, sementara 43 persen percaya rumah impian mereka jauh lebih besar daripada yang mereka tempati saat ini.
Survei tersebut mencatat, hanya 16 persen mengatakan rumah yang ideal bagi mereka adalah rumah yang lebih kecil.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi orang menginginkan rumah yang berbeda-beda, tetapi setiap generasi secara keseluruhan menunjukkan bias terhadap rumah yang lebih besar dan lebih mewah, terutama mendekati masa pensiun.
Namun, rumah yang lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena inflasi serta gaya hidup yang mengiringi rumah mewah merupakan ancaman bagi masa pensiun Anda.
Survei tersebut menunjukkan, hampir sepertiga Rumah Tangga harus membayar USD75.000 per tahun untuk barang-barang konsumsi. Bahkan, 44 persen mengakui gaya hidup seperti makan, pakaian, belanja, hiburan, menyebabkan mereka tidak dapat menyimpan uang yang lebih besar setiap bulan.
Dengan demikian, cepat atau lambat, Anda akan mengalami overspending. Ini mungkin tidak akan terjadi hingga Anda pensiun, tapi siapa yang mau pensiun dengan utang. Anda mungkin harus bekerja lebih lama untuk mengimbangi kurangnya tabungan atau melakukan pembayaran utang sampai Anda mati.
Biro Perlindungan Konsumen Keuangan (CFPB) mencatat, pada periode 2001 hingga 2011, rata-rata utang KPR yang dimiliki oleh pemilik rumah dengan usia di atas 65 tahun, melonjak 82 persen dari USD43.400 menjadi USD79.000.
Persentase pemilik rumah di atas usia 75 dengan utang KPR naik hampir tiga kali lipat Selama periode tersebut. Laporan ini menemukan pada 2007-2011, persentase pemilik rumah yang menunggak pembayaran KPR mereka, dengan keterlambatan pembayaran lebih dari 90 hari, meningkat lima kali lipat.
Laporan CFPB menyebutkan, banyak pemilik rumah mengalami pengalaman mengerikan karena mereka tidak mampu menangani beban keuangan pembayaran KPR mereka.
"Tingkat penyitaan tinggi yang terjadi selama krisis keuangan, menunjukkan bahwa ada kesulitan membayar hipotek dan menjadikan pasar keuangan tertekan," jelas laporan tersebut.
Untuk itu, pengelolaan KPR yang baik pada pensiun diperlukan agar tidak menghadapi utang di masa tua. Terlebih, ketika pensiun pendapatan Anda berkurang drastis, sementara biaya kesehatan semakin melonjak.
|
SUMBER : Okezone.com
|
|
|
|