Energi Terbarukan Berpotensi Kumpulkan Investasi Rp106 T

[sucyresky]

JAKARTA –Dalam acara seminar dan pameran Indo Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)-ConEx 2015 dan The 3rd Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2015, dilakukan penandatangan dokumen-dokumen terkait dengan energi baru dan terbarukan (EBT) serta panas bumi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, dalam kesempatan ini acara tersebut ada penandatanganan yang terdiri dari tiga power purchase agreement (PPA) yaitu PLT Biomassa sebesar 900 kw, PLTA sebesar 40 mw, dan PLT Bayu sebesar 70 mw. Tiga MoU lainnya yaitu BAST yang terdiri dari PLTMH, PLTS dan PLT Sampah dengan total kapasitas 575 kw untuk melistriki 1.215 kepala keluarga (KK) di wilayah terpencil.

"Beberapa MoU dalam pengembangan EBT di antaranya PLT Arus Laut, PLT Biogas Rumput Laut, PLT Gelombang Laut, dan penyerahan izin panas bumi untuk 13 WKP dengan pengembangan 1.515 mw," ujar Sudirman, di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Sudirman melanjutkan, seluruh dokumen tersebut akan meng-generate investasi sebesar Rp106,3 triliun dalam lima tahun ke depan. Hal ini memberi simbol bahwa membangun dari pinggiran sedang dijalankan.

"EBT bagian penting dari program listrik 35.000 mw, kontribusi EBT akan mencapai 25 persen yang berasal dari PLT Panas Bumi 1.751 mw. Untuk itu, akan diperlukan investasi dalam jangka pendek lebih mahal dari energi konvensional yang dalam lima tahun ke depan," ucapnya.

Sudirman mengatakan, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong mandatory biodiesel yang sekarang sudah mencapai 15 persen. Bersama BKPM melakukan penyederhanaan dan pemusatan perizinan.

"Hari ini dari 35.000 mw, 19 persen di antaranya sudah konstruksi. PLN mengatakan dalam tahun ini sekurang-kurangnya 10.000 mw akan PPA. Sebagian ekspansi, betul tantangannya banyak tapi kita harus optimistis," ungkapnya.

SUMBER : Okezone.com