je_tek

Museum Bank Indonesia (Foto: Jakarta Walking Tour)

Bank Indonesia (BI) akan menjadi tuan rumah pertemuan komite museum uang dan perbankan atau International Commitee for Money and Banking Museum (ICOMON) pada 3-6 September 2017 di Museum BI, Jakarta. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah setelah 24 tahun acara tersebut diselenggarakan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, acara tersebut akan dihadiri oleh 49 peserta dari 20 negara yang terdiri dari anggota museum bank sentral, museum nonbank sentral, maupun akademisi dan profesional di bidang museum.
"Ini forum berbagi keilmuan mengenai museum, untuk meningkatkan kualitas museum. Acara semacam pertemuan internasional yang sangat top untuk kalangan museum, tujuannya meningkatkan wawasan anggota," ujar Agusman di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Kamis (31/8).
Acara tersebut sekaligus untuk menarik minat pengunjung dari dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke Museum BI. Dengan adanya acara tahunan tersebut, BI menargetkan jumlah pengunjung museum naik dua hingga tiga kali lipatnya.
Adapun saat ini, jumlah pengunjung Museum BI mencapai 230 ribu orang setiap tahun. Artinya, dengan acara itu BI menargetkan pengunjung museum bisa mencapai 500-700 orang setiap tahunnya.
"Per tahun pengunjung 230 ribu lebih, target kami ingin tingkatkan, belum didefinisikan angka, bisa dua hingga tiga kali lipatnya," jelasnya.

Museum Bank Indonesia (Foto: Jakarta Walking Tour)

Bank sentral juga turut membenahi museum dengan menghadirkan teknologi 3 dimensi berupa uang rupiah dari tahun ke tahun, hingga perjalanan dan kebijakan BI setiap tahunnya.
"Kami benahi 3 dimensi itu tadi, sekarang yang sudah sangat bagus numismatik (koin-koin). Kebanksentralan memang belum sangat luas, mau di-push supaya setiap kejadian didokumentasikan, arsitektur sedang kami siapkan," kata Agusman.
Demi mendukung kelancaran acara tersebut, pada tanggal 3-6 September BI akan menutup Museum BI.
Untuk diketahui, Museum BI berdiri sejak tahun 2006, berlokasi di bangunan BI yang lama (dahulu gedung De Javasche Bank), dan dinyatakan sebagai bangunan warisan budaya (heritage).
Museum BI menampilkan sejarah Indonesia yang terkait dengan bank sentral. Display di museum juga beragam, mulai dari sejarah mata uang rupiah hingga sejarah kebijakan moneter di Indonesia. Museum BI juga telah dilengkapi dengan teknologi terkini untuk menyediakan pengalaman interaktif bagi pengunjung