je_tek

GMF Aero Asia. (Foto: Facebook GMF Aero Asia)
PT GMF AeroAsia Tbk mulai menawarkan sahamnya kepada publik. Rencananya, Perseroan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2017 dan melepas sebanyak 10,89 miliar saham atau setara dengan 30% dari total saham perseroan.
Dalam aksi korporasinya tersebut, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk yang bergerak di bidang pemeliharaan, perbaikan, dan pemeriksaan pesawat, ini akan menawarkan 10% sahamnya kepada investor strategis. Artinya, saham tersebut tidak ditawarkan melalui pasar modal.
Komisaris Utama GMF AeroAsia, Helmi Imam Satriyono, mengatakan investor strategis yang dimaksud tersebut yaitu pelaksana industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) yang berasal dari seluruh dunia.
"MRO di dunia. Mereka menyatakan tertarik, tapi kami belum menjawab," kata Helmi dalam acara Due Diligence Meeting dan Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT GMF AeroAsia di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Senin (11/9).
Menurut Helmi, yang juga Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia, banyak investor asing yang sudah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi. Kendati demikian, perseroan masih akan melihat kecenderungan dari pasar.


Sementara itu, Direktur Pelaksana Mandiri Sekuritas -yang bertindak sebagai pelaksana emisi efek- Laksono Widodo, mengatakan saham GMF AeroAsia akan ditawarkan kepada investor dalam maupun luar negeri. Perseroan akan mengincar investor dari empat kota yaitu Jakarta, Singapura, Hong Kong, dan Kuala Lumpur.
Laksono mengatakan GMF AeroAsia juga akan memberikan keistimewaan bagi para karyawannya melalui Employee Stock Alocation (ESA). Selain itu, GMF AeroAsia juga akan menawarkan sahamnya kepada Management Stock Option Program (MSOP) di luar saham IPO.
"Jadi 20% yang ditawarkan pada financial investor, itu termasuk adalah bagian dari ESA. Kalau yang MSOP pemberian atau penghargaan dalam bentuk saham kepada karyawan dan manajemen di luar IPO," katanya.

https://kumparan.com/angga-sukmawija...investor-asing