
BTN Golden Property Awards 2017 (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Angka backlog yang menunjukkan kekurangan akan ketersediaan rumah di Indonesia ternyata cukup tinggi. Sampai tahun ini, angka backlog mencapai 13,8 juta unit.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono saat membuka BTN Golden Property Award 2017 di Gedung Ciputra World I, Jakarta, Senin (11/9/2017). Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pengusaha properti seperti Founder Summarecon Group Sutjipto Naragih, Founder Intiland Developer Hendro Gondokusumo, dan Founder Pakuwon Group Alexander Tedja.
"Kami menilai peran pengembang sangat strategis untuk mengurangi backlog kepemilikan perumahan di kisaran 11,38 juta rumah. Dari angka itu, backlog untuk masyarakat berpenghasilan rendah sekitar 10 juta kepala keluarga," kata Maryono.

Rumah murah di Cikarang, Bekasi (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Untuk mengurangi jumlah backlog, BTN ikut ambil bagian dalam program satu juta rumah Presiden Joko Widodo. Hingga Juli 2017, realisasi program satu juta rumah telah mencapai angka 449.702 unit rumah. Selain itu, langkah lain yang ditempuh BTN adalah dengan memberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan fasilitas kemudahan LTV (Loan To Value).
"Upaya kami mengurangi backlog dengan memberikan kredit rumah sebanyak 666.000 unit, itu targetnya. Sementara realisasi di semester I-2017 sudah tersalurkan sebanyak 370.000 unit dengan nilai Rp 39 triliun," paparnya.
Kemudian langkah lain yang dilakukan BTN adalah dengan menggandeng Perum Perumnas yang akan menyediakan lokasi perumahan, sementara BTN menyediakan pembiayaannya.
"Selain itu sekarang perizinan rumah subsidi dipermudah juga relaksasi aset terhadap pinjaman atau loan to value," sebutnya.
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah
https://kumparan.com/wiji-nurhayat/b...13-8-juta-unit