|
Register |
Notices |
Business and Economy! Main Forum Description |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
14th September 2017, 09:54 PM | #1 |
KaDes Forumku
Join Date: 2 Jul 2017
Userid: 6337
Posts: 657
Likes: 0
Liked 3 Times in 3 Posts
|
Industri Ritel Lesu Akibat Gempuran e-Commerce
Ilustrasi Belanja (Foto: Thinkstock) Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut pertumbuhan industri ritel hingga pertengahan tahun ini tidak terlalu bagus bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Berdasarkan data dari Aprindo pada kuartal I-2017, pertumbuhan industri ritel tumbuh 3,9%. Sedangkan di kuartal II 2017, pertumbuhannya hanya 3,7%. Sedangkan jika dibandingkan dengan kuartal I-2016, industri ritel mampu tumbuh 11,3%. Sementara pertumbuhan di kuartal II-2016 sebesar 9,2%. Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey menyebut, turunnya pertumbuhan industri ritel di dalam negeri disebabkan oleh beberapa hal. Yang paling utama adalah karena maraknya situs dagang online atau e-commerce. "Kita sudah merasakan betul dampak dari bonus demografi. Selain itu, penurunan ini juga disebabkan oleh transaksi e-commerce, sentimen negatif terhadap berbagai isu tanah air, hingga gaya hidup hedonis untuk travel dan kuliner," paparnya di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (13/9). Blok M Mal Kian Redup (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan) Roy juga menjelaskan, sejak Juni 2016 hingga Juni 2017, pertumbuhan negatif industri ritel terjadi di dua daerah, yaitu DKI Jakarta sebesar -1,5% dan Sumatera Utara yang juga -1,5%. Sedangkan pertumbuhan positif tertinggi terjadi di Sumatera Selatan sebesar 9,1%. "Tahun ini momen ramai seperti Lebaran dan liburan, kami hanya mencatat pertumbuhan sekitar 5%. Tahun lalu pertumbuhannya mencapai 13,4%," paparnya. Meski demikian, para peritel masih optimistis kinerja industri ritel bisa tumbuh signifikan di semester II-2017. Dia menargetkan angka pertumbuhan ritel mampu menembus 8-9% seperti yang terjadi di tahun 2016 lalu. "Misalnya seperti pemerintah sekarang ini menjaga harga energi untuk tidak naik hingga akhir tahun, sehingga masyarakat bisa menggunakan untuk berbelanja, dan penurunan BI rate. Kalau 8-9% tidak tercapai, setidaknya 6-7% atau real-nya 7,5%," tutupnya. Reporter: Muchammad Resya Firmansyah https://kumparan.com/wiji-nurhayat/i...ran-e-commerce |
|
Sponsored Links |
Bookmarks |
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Industri Properti Lesu, HK Realtindo Bangun Tujuh Proyek Baru | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 16th August 2015 07:23 AM |
Industri Automotif Lesu, Kredit Adira Multifinance Turun 11% | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 29th July 2015 07:43 AM |
E-Commerce Singkirkan Dominasi Ritel Tradisional | sucyresky | Business and Economy! | 1 | 22nd April 2015 10:44 AM |
Pertumbuhan Industri Ritel Ditaksir Turun Jadi Rp168 Triliun | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 27th December 2014 11:39 AM |
Gelar Diskon, Pertumbuhan Industri Ritel Diproyeksi Tumbuh 7% | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 27th December 2014 11:38 AM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|