![]() |
|
![]() |
Notices |
Business and Economy! Main Forum Description |
![]() ![]() |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
![]() |
#1 |
KaDes Forumku
Join Date: 2 Jul 2017
Userid: 6337
Posts: 657
Likes: 0
Liked 3 Times in 3 Posts
|
![]() ![]() Gedung Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan) Polemik soal tarif biaya isi ulang uang elektronik atau e-money yang akan diatur Bank Indonesia terus muncul. Meskipun banyak diprotes masyarakat, bank sentral memastikan beleid itu akan diterbitkan. Alasannya, investasi yang dikeluarkan bank untuk mengembangkan infrastruktur uang elektronik tidaklah sedikit. Misalnya untuk pengadaan kartu uang elektronik, yang harus diimpor dengan harga hampir 2 dolar AS per kartu. "Enggak bisa nol. Mereka (bank) enggak bisa investasi kalau nol. Kan mereka harus sediakan alat-alat operasinya, alat tap," ujar Direktur Eksekutif Kepala Program Sistem Pembayaran Nasional Bank Indonesia, Aribowo, di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Selasa (19/9). Ari mengatakan bank memerlukan investasi yang cukup besar agar pelayanan uang elektronik bisa diberikan secara maksimal dan memudahkan masyarakat. Kebutuhan alat operasi uang elektronik harus disediakan untuk bisa menjangkau semua wilayah. Menurut Ari, selama ini transaksi uang elektronik belum menguntungkan bagi perbankan. Sebab, biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan volume transaksi tersebut. "Sebetulnya bank dalam mengelola ini penetrasinya kecil. Dia lebuh banyak cost daripada pendapatan. Karena cost kecil, biaya pembuatan kartu, pengembangan sistem, ada juga, bank harus bayar biaya-biaya," katanya. Meski demikian, pihaknya memastikan biaya top up tidak akan memberatkan masyarakat. Dia mencontohkan, biaya top up Transajakarta Rp 2.000 juga akan diturunkan. Namun berapa jumlahnya Ari masih enggan menjelaskan. "Transjakarta kami atur juga. Enggak boleh biaya Rp 2.000, kami atur, kami tertibkan nanti," tambahnya. Ari mengatakan bank Indonesia juga akan mengatur batas maksimum tarif biaya isi ulang uang elektronik, sehingga semua perbankan memberlakukan sama. Sebab, selama ini biaya isi ulang yang diterapkan bank berbeda-beda. Tidak semua transaksi isi ulang akan dikenakan biaya. Bank Indonesia akan mengatur untuk pengisian saldo uang elektronik dalam jumlah tertentu, konsumen akan dibebaskan biaya. Sementara dalam jumlah rentang saldo tertentu pula, nasabah akan dikenakan biaya isi saldo. Namun tidak dijelaskan secara rinci batasannya. https://kumparan.com/angga-sukmawija...ang-elektronik |
![]() |
![]() |
Sponsored Links |
![]() ![]() |
Bookmarks |
![]() |
||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Sri Mulyani Beberkan Alasan Investor Lebih Tertarik RI daripada Turki | je_tek | Business and Economy! | 0 | 12th September 2017 07:22 AM |
Bambang Beberkan Alasan Pengenaan Pajak Jalan Tol | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 7th March 2015 08:14 AM |
Sudirman Said Beberkan Alasan Solar Tak Naik | nonasakamoto | Business and Economy! | 0 | 2nd March 2015 10:23 AM |
Jonan Beberkan Alasan Tarif Angkot Hanya Turun 5% | sucyresky | Business and Economy! | 0 | 20th January 2015 08:10 AM |
Uang elektronik tingkatkan kualitas program pemerintah | miss_nha | Business and Economy! | 0 | 4th November 2014 09:36 AM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|
![]() |