je_tek

Preskon festival Bekraf Habibie 2017 (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)

Masyarakat Indonesia harusnya bisa bangga dengan rencana PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang tengah mengembangkan prototype pesawat R80. Pesawat ini merupakan pesawat buatan dalam negeri yang ide awalnya berasal dari Mantan Presiden BJ Habibie.
Habibie yang sekaligus Chairman PT RAI mengajak masyarakat Indonesia untuk bergabung menjadi bagian dalam program pengembangan prototype pesawat R80. Masyarakat dapat bergabung dalam proyek ini melalui penggalangan dana yang dilakukan oleh PT RAI dengan Kitabisa.com.


Menurut Habibie, cara ini sebagai bentuk kebangkitan kembali kedirgantaraan Indonesia. Dia menyatakan pesawat R80 merupakan masa depan bangsa Indonesia.
“Kita bangkit kembali, it your future, saya merasa berdosa kalau saya masa bodoh dengan perkembangan dirgantara Indonesia,” kata Habibie saat ditemui di kediamannya, Jalan Patra Kuningan XIII, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (28/9).


Spesifikasi pesawat R80. (Foto: regio-aviasi.co.id)

Pesawat R80, Habibie anggap merupakan milik rakyat Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat dapat berkontribusi bagi pengembangan pesawat ini.
“Bahwa sejatinya pesawat ini rakyat yang memilikinya,” imbuh Habibie.
Dilokasi yang sama, Direktur PT RAI, Agung Nugroho mengatakan keterlibatan publik dalam crowdfunding selain untuk membantu para ahli mengembangkan pesawat R80, juga sebagai bentuk kampanye agar masyarakat luas mengetahui upaya pembangunan industri kedirgantara Indonesia. Setiap dukungan tersebut akan membantu meningkatkan PT RAI untuk mendapat investasi dan dukungan dari pemerintah.
“Bantuan pemerintah tidak dalam bantuan uang, tapi fasilitasi. Kalau mendapatkan bantuan ini tentunya dapat mendorong investor,” jelas Agung.
Dalam membantu penggalangan dana pengembangan pesawat R80, PT RAI mengajak para artis dan influence sosial media, seperti Andien Aisyah, Nadine Chandrawinata, Melanie Subono, Andovi Lopez, dan lain-lain. Rencananya, prototype pesawat R80 akan diujiterbangkan pada tahun 2020 mendatang. Setelah melewati proses sertifikasi, R80 baru akan diproduksi secara massal pada tahun 2025 dalam melayani penerbangan jarak pendek-menengah.

https://kumparan.com/wiji-nurhayat/h...epan-indonesia