![]() |
Emha Ainun Nadjib, akrab dipanggil Cak Nun, tidak setuju dengan jargon-jargon semisal Kebangkitan Nasional III. Menurut dia, yang seharusnya dicari untuk efektivitasnya reformasi adalah kesadaran bersama untuk saling produktif satu sama lain, meskipun tidak ada organisasi. Tetapi paling tidak pengorganisasian visi dan strategi itu tetap ada. "Kita tidak usah memberi julukan-julukan yang hebat dengan mengatakan Kebangkitan Nasional III atau julukan lain. Kita rendah hati saja dan selalu utamakan kerja," kata Emha.
|
Tolok ukurSejumlah pertanyaan dialamatkan kepada Nurcholish berkenaan dengan adanya sinyalemen bahwa gerakan reformasi belum menjadi satu dan selalu muncul gerakan-gerakan baru yang mengatasnamakan gerakan reformasi. Menurut Cak Nur, sebaiknya tidak usah kecil hati dengan adanya kesan-kesan seperti itu. Tetapi yang penting, arus tuntutan reformasi bisa berlangsung deras.
|
Nurcholish menganjurkan, komitmen tokoh-tokoh seperti Menteri Kehakiman Muladi di bidang hukum atau tokoh lain di bidangnya masing-masing, harus terus di-blow-up secara besarĀ*besaran. Lantas digiring untuk masuk ke DPR/MPR demi menghasilkan keputusan-keputusan legal-formal yang bisa diterima bersama.
|
Apabila perjuangan tuntutan reformasi hanya semata memberi peluang pada lembaga legislatif untuk lebih produktif melahirkan undang-undang, merevisi, atau bahkan menghapuskan undangĀ*undang yang dianggap tidak sesuai zaman sebagai awal melakukan reformasi di bidang politik, maka tolok ukur keberhasilan suatu gerakan reformasi kerap menjadi pertanyaan.
|
Emha misalnya mengatakan, tolok ukur keberhasilan suatu gerakan reformasi adalah keteguhannya yang teruji oleh waktu, itikad bersama untuk saling bersinergi satu sama yang lain, dan berkembang tidaknya daya sentuh terhadap sebanyak mungkin orang untuk melakukan hal yang sama melakukan reformasi. Menurut Emha, sukses tidaknya suatu gerakan reformasi tidak ditentukan oleh jatuh-tidaknya kepemimpinan nasional.
|
Berbeda dengan Emha, Anas mengatakan, salah satu tolok ukur keberhasilan gerakan reformasi justru dengan terjadinya suksesi kepemimpinan nasional. Tetapi dia mengingatkan, suksesi harus dibarengi dengan perbaikan segala bidang khususnya di tingkat elit. Seandainya suksesi tidak membawa perubahan apapun dan hanya sekadar membuat suatu kepemimpinan nasional jatuh, kata Anas, itu bukan reformasi yang mendasar.
|
Anas menjabarkan apa yang dimaksudkannya dengan reformasi mendasar, yakni terjaminnya sirkulasi elite (suksesi), penyempurnaan mekanisme-mekanisme politik termasuk terbitnya mekanisme politik baru, perubahan mentalitas rakyat untuk tidak takut, pasrah dan nrimo, serta perubahan mentalitas elite.
|
Curi "start"Meskipun sejumlah pengamat menyatakan gerakan reformasi sudah berhasil, tetapi menurut Emha gerakan reformasi mahasiswa itu tengah mengalami titik balik dengan terjadinya kerusuhan dan penjarahan besar-besaran. Adanya kemungkinan pihak-pihak yang mencuri start menurut Emha tidak dapat dike sampingkan, sehingga harus ada usaha bersama untuk merehabilitir. Ini dimaksudkan agar jangan ada kesan bahwa rakyatlah yang bersalah dalam kerusuhan itu.
|
Menurut Emha, semua pihak harus tetap diingatkan bahwa kerusuhan timbul semata-mata sebagai akibat kerusuhan-kerusuhan yang lebih sistematis, lebih canggih, dan yang telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun. "Jadi kita jangan hanya mengutuk rakyat yang menjarah, tetapi juga harus meminta pemerintah introspeksi," kata Emha.
|
Nurcholish setuju terhadap pandangan Emha. Tetapi dia mengingatkan mahasiswa untuk tidak terjebak opini bahwa rakyatlah penyebab kerusuhan. Tindakan penjarahan itu sendiri, menurut Cak Nur, tidak dapat dibenarkan. Reformasi tidak bisa dilakukan dengan menghalalkan segala cara seperti penjarahan itu.
|
Menjawab pertanyaan bagaimana cara memisahkan aksi penjarahan dengan gerakan reformasi, Nurcholish mengatakan, basis moral force (gerakan moral) mahasiswa adalah kampus, maka gerakan kampus itulah yang harus dipelihara jangan sampai terkontaminasi. (pepih nugraha)
|
Share Ilmu Disini Ya Min :d
|
Share Ilmu Disini Ya Min :dlagi Deh :d
|
Off Dulu Ya :dbye-byedamai Ya :d
|
Selamat malam forumer...
|
Lagi apa semuanya nih?Forum IGO jadi gak dibuatkan?:D
|
masih ama ya kayaknya :D
|
kayaknya ane gak bakal jadi momod deh :D
|
Min agak cepet dong :D
|
kalo lama ane capek nih nunggunya :D
|
balik ke kaskus ah :D
|
capek juga jadi JUNKER disini :D
|
Min jangan lupa makan ya :D
|
Min kalo pilih momod yang ppinter dikit dong,masak anak SMA jadi momod :D
|
lewat plus 1
|
lewat plus 2
|
lewat plus 3
|
lewat plus 4
|
lewat plus 5
|
lewat plus 6
|
lewat plus 7
|
lewat plus 8
|
lewat plus 9
|
lewat plus 10
|
maafin daku ya Min,lama amat sih diangkat IGO nya :D
|
maafin daku ya Min,lama amat sih diangkat IGO nya :Dgak marah kan Min :D
|
HUT Ke-90 Kebangkitan NasionalGerakan Reformasi sebagai KebangkitanNasional III?
|
TELAH menjadi catatan sejarah, Kebangkitan Nasional Pertama merupakan periode yang dibuka oleh pergerakan Boedi Oetomo 1908.
|
Periode pembangunan yang juga disebut tinggal landas pada tahun 1993 sering disebut-sebut sebagai periode Kebangkitan Nasional Kedua. Benarkah gerakan reformasi yang dimotori mahasiswa disebut sebagai Kebangkitan Nasional III?
|
Adalah Dr Nurcholish Madjid yang meyakini gerakan reformasi merupakan Kebangkitan Nasional III tersebut. "Tepat sekali," kata Nurcholish menjawab pertanyaan wartawan usai memberi pernyataan bersama budayawan Emha Ainun Nadjib dan Utomo Danandjaya, Minggu (17/5).
|
All times are GMT +7. The time now is 09:08 PM. |
Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2025, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by
DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) -
vBulletin Mods & Addons Copyright © 2025 DragonByte Technologies Ltd.