Periset Instansi Pengetahuan Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Sulistyo menjelaskan, Jawa Barat memang jadi Propinsi dengan pemilih paling tinggi di Indonesia. Karena itu butuh buat pasangan capres-cawapres berkonsentrasi memenangi pemilu disana.
Hermawan memandang, sebatas menyodorkan visi-misi di Jawa barat kurang untuk memenangi nada, tapi afiliasi politik akan memengaruhi calon pemilih.
Baca Juga:*
contoh visi misi
"Misi serta visi tidak selamanya linear dengan afiliasi politik, karena program baik juga, tetapi desas-desus yang dipandang benar oleh penduduk calon pemilih akan mempercayainya," kata Hermawan dalam diskusi 'Peta Elektoral Calon presiden serta Partai Politik di Jawa Barat Mendekati Pemilu 2019' di Jakarta Pusat, Selasa (06/11/2018).
Baca Juga:*
macam macam gaya kepemimpinan
Diterangkan Hermawan, rumor primordial masih tetap dipercayai penduduk. Perumpamaannya saja saat ada berita jika Jokowi PKI serta pro China.
Artikel Terkait:*
pasar persaingan sempurna adalah
"Itu tujuannya saat visi misi bagus, tetapi dapat hilang sebab rumor primordial. Karena itu calon presiden dan partai politik mesti menyodorkan suatu yang baru serta menyentuh penduduk Jawa Barat," katanya.
Tidak disangkal Hermawan Sulistyo, Jokowi pasti mempunyai banyak nada di Jawa Tengah serta Timur, tetapi butuh dicermati desas-desus yang akan merusak kepopuleran Jokowi. "Jawa Tengah serta Timur dapat menang Jokowi, asal tidak ada desas-desus yang dapat merusak," papar periset LIPI ini .