Yuk Intip NASA Analisis Ulang Planet Berbatu yang Berpotensi Layak Huni

[steven99]

Berlain-lainan variasi planet yg selama ini diketemukan di semua galaksi Bima Sakti, kira-kira pada planet dalam kelompok Jupiter panas, raksasa gas, planet kecil berbatu serta planet misterius yg ukurannya semakin besar dibanding Bumi akan tetapi lebih kecil dibanding Neptunus.

Kala kita persiapkan diri untuk memberikan semakin banyak kembali beberapa ribu planet yang lain ke katalog eksoplanet yg sekarang sudah menggapai jumlahnya beberapa ribu, usaha penelusuran senantiasa berbuntut untuk temukan bukti kuat kehidupan di luar sana, lewat penemuan planet yg serupa dengan Bumi.

Lihat Juga :*karakteristik lapisan bumi
Bersamaan bertambah mutakhir serta peka teleskop antariksa yg kita mempunyai, penemuan yg dibuat selama ini sudah memberi inspirasi keceriaan serta keingintahuan di kelompok ilmuwan serta penduduk. Kita sudah sukses temukan planet-planet dengan konstruksi berbatu yg ukurannya tidaklah terlalu jauh tidak serupa dengan Bumi, serta ada di zone pantas huni bintang induk yg sangat mungkin kehadiran air berbentuk cair di permukaan planet.

Walau ciri-khas ini tidak menanggung satu dunia yg pantas huni, lantaran kita belum dapat pastikan apa planet-planet ini serius miliki susunan atmosfer atau lautan, akan tetapi mereka bisa menopang mengarahkan kita mengarah yg benar. Teleskop antariksa hari depan akan pelajari sinar dari sejumlah planet ini, bisa menemukan datangnya air atau kombinasi gas yg mirip susunan atmosfer kita sendiri.

Hingga kita dapat mendapat wawasan yg lebih baik mengenai suhu di permukaan planet. Disaat kita senantiasa mempelajari semua perihal yg pengaruhi habitabilitas, karena itu kita dapat bertambah dekat untuk temukan satu dunia yg miliki pertanda kehidupan.

Diantara perihal penting yang bisa membuat satu planet pantas huni merupakan karakter bintang induknya. Massa, ukuran, serta umur bintang tentukan jarak serta lokasi “zona pantas huni”.

1. Pemetaan bintang di Galaksi Bima Sakti
Satelit Gaia punya Tubuh Antariksa Eropa (ESA) , yg di luncurkan pada tahun 2013, jadi salah satunya satelit pembuat peta bintang paling besar dalam riwayat. Gaia tergantung pada seperangkat instrumen berpresisi tinggi untuk mengukur kecerahan, jarak, serta konstruksi bintang. Arah misi Gaia yg sangat ambisius merupakan mau membuat peta tiga dimensi galaksi Bima Sakti kita.

Grafik yg sudah dibuat selama ini meliputi tempat kira-kira 1, 7 miliar bintang, dengan rata-rata jarak menggapai 1, 3 miliar tahun sinar jauhnya dari Bumi. Pemetaan bintang oleh Gaia sudah memajukan penilaian kembali pada ukuran bintang untuk tahu apa ukuran sejumlah bintang peluang semakin besar, lebih kecil, lebih redup atau lebih jelas dibanding yg diprediksikan oleh beberapa ilmuwan awal mulanya. Penilaian kembali nyata-nyatanya temukan jika banyak bintang yg diketemukan lebih cerah, serta semakin besar, dibanding prediksi survey awal mulanya.

Untuk team astronom yg mengatur lonjakan penemuan planet dari teleskop antariksa Kepler punya NASA, yg mulai beroperasi pada tahun 2009, perhitungan kembali itu ikut bermakna membuat revisi ukuran planet-planet yg mengorbit di kira-kira mereka.

Apabila satu bintang lebih jelas dibanding yg kita sangka, karena itu umumnya ukurannya tambah lebih besar. Planet yg mengorbit di sekelilingnya, yg diukur lewat cara seimbang lewat sistim transit, selayaknya ukurannya ikut semakin lebih besar. Bermakna sejumlah planet yg ukuran serta suhunya dirasa serupa dengan Bumi, sesungguhnya semakin besar, serta umumnya lebih panas.

Sekelompok data ilmiah teranyar dari satelit Gaia ikut memajukan pengkajian kembali pada planet-planet menjanjikan yg ada di “zona pantas huni” bintang induk, yg diketemukan oleh observatorium di penjuru dunia serta instrumen berbasiskan antariksa seperti Kepler yg diatur NASA.

Bersamaan beberapa ilmuwan mendapat wawasan serta arti mengenai apa yg kita kira jadi dunia yg punya harapan pantas huni, data ilmiah yg lebih baik membawa kita lebih dekat untuk temukan planet seperti itu, termasuk juga temukan kembaran Bumi diantara mereka.

2. Pelajari kembali planet berbatu yg punya harapan pantas huni
Dari sejumlah 3. 700 eksoplanet, planet yg mengorbit bintang tidak cuman Matahari, yg sudah dilakukan konfirmasi kembali keberadaannya oleh beberapa ilmuwan selama ini, kira-kira 2. 600 salah satunya diketemukan oleh teleskop antariksa Kepler lewat sistim transit, ialah menemukan penurunan tingkat kecerahan bintang disaat satu planet melintas di muka bintang induk dari sisi pandang kita.

Penelitian teranyar pada penemuan Kepler membuktikan jika 20 sampai 50 prosen bintang condong miliki planet-planet memiliki ukuran kecil dengan konstruksi berbatu di zone pantas huni.

Prediksi awal kita mengenai planet-planet yg ukurannya mendekati ukuran Bumi di zone pantas huni, per tanggal 19 Juni 2017 merupakan sejumlah 30 buah. Penelitian data teranyar, baik pada eksoplanet ataupun bintang induknya, membuktikan jika banyaknya mungkin lebih kecil, cuma diantara 2 sampai 12 buah.

Semakin banyak data yg dibutuhkan, termasuk juga wawasan yg lebih baik mengenai bagaimana ukuran planet terkait dengan konstruksinya. Lewat cara selintas, penelitian teranyar mungkin terlihat menyedihkan, lantaran bertambah mengurangi jumlahnya dunia yg punya harapan pantas huni diantara beberapa ribu eksoplanet yg diketemukan selama ini.

Namun, penelitian teranyar ini tidak merubah salah satunya ringkasan sangat mengagetkan sehabis lebih dari 20 tahun penilaian, jika planet di zone pantas huni merupakan soal yg biasa.

Data yg semakin banyak serta lebih baik pada planet-planet jauh di luar Tata Surya ini, bermakna merupakan satu potret demografi yg lebih tepat mengenai planet di Alam Semesta, sekalian nuansa wawasan mengenai konstruksi serta atmosfer planet yg punya harapan beri dukungan kelangsungan kehidupan.
Baca Juga :*fungsi lapisan atmosfer

3. TESS, pemburu eksoplanet
Keinginan terpilih yg kita mempunyai sekarang terdapat di TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) , teleskop antariksa pemburu eksoplanet yg sudah mulai beroperasi. Menurut prediksi, TESS bisa mengidentifikasi kira-kira 10. 000 eksoplanet cuma dalam periode waktu dua tahun.

Gunakan sekelompok data teranyar, yg disatukan oleh Gaia dalam satu peta tempat lebih dari 1, 5 miliar bintang di galaksi Bima Sakti, dapat mempermudah TESS dalam temukan planet di kira-kira bintang yg ukurannya kecil.

TESS dapat membawa kita beberapa langkah lebih dekat dalam usaha penelusuran untuk temukan satu planet menjanjikan yg punya harapan pantas huni diantara bintang-bintang di galaksi Bima Sakti.


Ruangan Angkasa Luas Foto Community Writer Ruangan Angkasa Luas
Info astronomi untuk meningkatkan pengetahuan kita mengenai Alam Semesta serta usaha eksplorasi ruangan angkasa luas jadi rumah ke dua manusia di saat depan.

IDN Times Community merupakan alat yg menyiapkan basis untuk menulis. Semua karya tuliskan yg dibikin merupakan semuanya tanggung jawab dari penulis.