|
Register |
Notices |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
18th June 2021, 01:53 PM | #1 |
Ketua RT
Join Date: 9 Apr 2021
Userid: 8687
Posts: 131
Real Name: mpmedianews
Likes: 0
Liked 1 Time in 1 Post
|
Peneliti Sebut Vaksin Covid-19 Mampu Proteksi dari Covid-19 Varian Delta
Merahputih.com - Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Gunadi, mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 masih mampu memproteksi manusia dari paparan virus corona B.1.617.2 atau varian Delta. "Dibandingkan yang tidak divaksinasi dengan yang sudah divaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua, ternyata tetap ada efek protektifnya (terhadap varian Delta) secara umum," kata Gunadi dalam webinar Varian Virus Corona Delta di Kudus: Kenali dan Tingkatkan Kesiapan Diri, Komunitas dan Sistem Pelayanan Kesehatan dipantau di Yogyakarta, Rabu (16/06). Ia melanjutkan merujuk penelitian di Inggris terhadap para penerima vaksin Pfizer maupun AstraZeneca, vaksinasi masih efektif menangkal varian Delta. Dosis kedua lebih efektif memberikan proteksi terhadap paparan varian Delta dibandingkan dosis pertama. "Tetapi dosis pertama jauh lebih baik dibandingkan tanpa divaksinasi," kata dia. Meski demikian, di sisi lain, ia juga menyebut varian Delta memiliki potensi menurunkan respons imun kendati pasien telah divaksinasi COVID-19 baik pertama maupun kedua. "Setelah tiga bulan (vaksinasi kedua) beberapa pasien (antibodinya) betul-betul turun di bawah 40 konsentrasinya, sehingga ini dianggap implikasinya apakah perlu diberikan booster di kemudian hari," katanya. Varian Delta, kata Gunadi, memiliki potensi menurunkan respons imun lebih tinggi dibandingkan SARS-CoV-2 varian alpha (B.1.1.7). Sementara, berdasarkan faktor usia, ia menyebut semakin tua usia penderita, maka penurunan respon imun semakin besar. Menurut Gunadi, diperlukan peningkatan kewaspadaan terhadap varian virus corona yang telah ditetapkan WHO menjadi Variant of Concern (VoC) pada 31 Mei 2021. Apalagi, varian ini terbukti memicu peningkatan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. "Berdasarkan kalkulasi matematika para ahli menyimpulkan bahwa transmisi varian Delta 41 sampai 60 persen lebih menular dibandingkan varian Alpha. Padahal varian Alpha dulu disebutkan 70 persen lebih transmisiable dibandingkan yang ada di Wuhan," kata dia. Pakar Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad mengatakan agar benar-benar aman dari transmisi COVID-19, diperlukan restriksi (pembatasan) mobilitas setidaknya dua kali waktu periode infeksius atau sekitar tiga minggu. Namun demikian, ketika kasus penularan sudah terjadi di banyak tempat penghentian mobilitas skala mikro tidak akan mampu menurunkan penularan karena penularan sudah terjadi di tempat-tempat lain. "Kalau penularan sudah meluas kita perlu menghentikan mobilitas di satuan wilayah epidemiologi di mana populasi berada," ujar Riris. Sumber |
|
Sponsored Links |
Bookmarks |
Tags |
covid-19, delta, dibandingkan, lebih, varian |
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Timor Leste Luncurkan Kampanye Vaksin Covid-19 | jimmyjib | Forumku Media, Internet and Communication | 0 | 16th June 2021 03:57 AM |
White House Gandeng Aplikasi Kencan untuk Vaksinasi COVID-19 | mpmedianews | Forumku Media, Internet and Communication | 0 | 24th May 2021 11:50 AM |
Angka Covid-19 Semakin Tinggi, Maruti Suzuki Perpanjang Masa Penutupan Pabriknya | mpmedianews | Forum Otomotifku | 0 | 11th May 2021 03:40 PM |
“Status Terkini Wabah Covid-19 di Indonesia: Apa dan Bagaimana Selanjutnya?†| admin | Forumku Webinar Virtual Seminar | 0 | 1st August 2020 12:53 PM |
Dokter Persib Senang Seluruh Pemain Negatif Covid-19 | bolaskor | Forumku Sepak Bola | 0 | 13th July 2020 05:24 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|