Pakar biologi molekuler, Ahmad Rusdan Utomo mengatakan varian baru Covid-19 muncul akibat virus yang terus mengalami mutasi. Menurutnya, kombinasi mutasi ini memberikan karakter baru pada virus dapat menjadi lebih menular, seperti yang terjadi pada varian Delta.
"Variasi (varian) adalah kumpulan mutasi. Tapi, kombinasi ini akan memberikan karakter yang lebih bagus. misalnya nancepnya (menularnya) makin jos, berarti (seperti) varian Delta," ujar Ahmad dalam siaran Live Instagram bersama dokter yang juga influencer dr Tirta Hudhi, Sabtu 31 Juli 2021.
Namun, muncul dugaan bahwa varian-varian yang ada saat ini muncul karena penyebab lain. Salah satunya adalah dugaan vaksin Covid-19 yang menjadi pemicu virus untuk terus bermutasi.
Ia pun menganggapi isu terseb, Ahmad menegaskan bahwa varian virus Covid yang ada saat ini biasanya muncul akibat kerumunan. Varian virus tersebut akan muncul di wilayah yang belum terkendali.
"Itu karena digaungkan oleh orang yang berkerumun. Jadi, begitu ada orang yang tidak sengaja jadi 'pabrik' varian, dia akhirnya sebarkan ke orang-orang dan orang-orang ini berkerumun terus," kata Ahmad.
Tetapi, ia mengatakan bahwa varian-varian yang ada saat ini seperti varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, hingga P1 muncul sebelum adanya vaksin Covid. "Itu muncul sebelum vaksin ada, sebelum vaksin diberikan," ujarnya.
Jadi, kata dia, kalau ada orang yang mengatakan ada mutasi karena vaksin, harus menunjukkan data dulu. "Misalnya gini, ini orang sudah divaksin tetap kena Covid," lanjutnya.
"Nah cek, apakah varian itu betul-betul baru? Kalau varian yang lama, berarti itu bukan karena vaksin. Toh dia (varian lama) sudah ada duluan kok".
sumber