Masyarakat dunia kini begitu waspada dengan potensi munculnya pandemi baru dari virus-virus selain Covid-19. Trauma hantaman corona masih begitu membekas.
Salah satu virus yang tengah diwaspadai adalah Zika dari India, yang telah menjangkit sedikitnya 89 orang, termasuk 17 di antaranya anak-anak di sebuah distrik di Kota Kanpur, negara bagian Uttar Pradesh.
Virus ini sebagian besar menyebar melalui nyamuk. Namun, yang berbahaya adalah, ternyata virus ini juga dapat disebarkan melalui hubungan seksual, dan dikaitkan dengan menciutnya otak anak-anak serta penyakit auto imun langka yang disebut sindrom Guillain-Barre.
Mengutip Reuters, Selasa 9 November 2021, kepala petugas medis setempat dr Nepal Singh mengatakan bahwa kasus virus Zika ini melonjak cepat.
Kasus pertama di Uttar Pradesh terdeteksi pada 23 Oktober, lalu angkanya melonjak sejak saat itu.
Laporan petugas setempat menunjukkan, ibu hamil juga turut menjadi korban dan termasuk kelompok rentan.
Dr Singh telah memerintahkan pembentukan sebuah tim yang bertugas mewaspadai wabah baru ini, dan berupaya menghentikan penyebarannya.
Virus Zika pertama kali ditemukan pada kera di Uganda pada 1947. Kasus manusia pertama terdeteksi di Nigeria pada 1954 dan muncul wabah yang lebih luas di Afrika, Asia Tenggara, dan kepulauan Pasifik.
Tapi pada Mei 2015, kasus Zika dilaporkan di Brasil dan menyebar cepat. Karena tidak ada obatnya, pilihan satu-satunya adalah mengurangi risiko digigit nyamuk.
Kasus kematian karena virus ini langka dan hanya satu dari lima orang yang terinfeksi yang disebut mengalami gejala seperti demam ringan, konjunctivitis (mata merah dan perih), sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam.
sumber