WINATOUR – Hal buruk dapat terjadi kapan dan di mana saja, begitupun ketika kamu sedang melaksanakan ibadah umroh. Dari jamaah yang telah memiliki pengalaman ibadah umroh tidak sedikit dari mereka yang melihat bahkan tertimpa musibah yang dialami sendiri. Karena itu, ketika umroh setiap jamaah harus melindungi diri sendiri serta barang-barang milik pribadinya. Hal ini berlaku kepada siapapun sekalipun kamu berangkat dengan menggunakan daftar nama
travel umroh resmi yang menawarkan kenyamanan perjalanan.
Saat sudah di Makkah dan Madinah, biasanya jamaah akan diberikan waktu luang untuk melakukan kegiatan di luar jadwal dari travel. Jamaah dapat memanfaatkan waktu untuk beribadah, belanja, ataupun beristirahat tanpa didampingi oleh pendamping travel ataupun mutowif. Bagi jamaah yang mamanfaatkan waktu tersebut di sekitar hotel, berikut yang perlu kamu waspadai.
Hati-hati dengan pencopet. Di mana pun tempat keramaian, di sana juga kamu perlu waspada akan bahaya copet. Tidak terkecuali di kawasan tempat ibadah, tentu ini menjadi peluang besar pencopet untuk beraksi mengambil barang, terutama barang-barang berharga miliki korban. Adapun tempat yang perlu kamu waspadai, seperti pintu masuk atau keluar masjid saat memasuki waktu sholat atau selesai melakukan ibadah, toilet masjid atau umum, dan toko oleh-oleh yang ramai pengunjung. Pengalaman jamaah yang sering hilang saat di masjid adalah sandal. Meskipun kamu sudah meletakkan sandal di rak yang tersedia di dekat pintu masuk, sandal tersebut tetap bisa hilang. Biasanya travel akan memberikan tas kecil dengan daftar nama travel umroh resmi untuk memuat sandal supaya saat kamu pulang tidak bertelanjang kaki. Selain itu, bawalah barang-barang seperlunya. Untuk benda berharga, kamu dapat menyimpannya di kamar hotel.
Waspada kepada pengemis. Bersedekah di Masjidil Haram atau tempat-tempat ibadah yang ada ketika umroh akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Maka dari itu, jamaah umroh Indonesia banyak yang sudah menyiapkan uang pecahan kecil untuk mereka bagikan ke pengemis yang ada di sana. Namun, kamu perlu berhati-hati kepada pengemis. Niat baik kamu tidak hanya tercium oleh satu atau dua orang, jika kamu sudah memberikan kepada satu pengemis maka akan bermunculan banyak pengemis menghampiri kamu supaya diberikan hak yang sama. Semakin banyak kamu memberi, tentu kamu akan mendapatkan pahala yang lebih. Namun daripada kamu dikelilingi oleh pengemis yang bertindak memaksa, sebaiknya kamu memberikan kepada pengemis yang ada di jalan serta TKI yang bekerja sebagai pembersih atau pelayan baik di masjid dan di hotel. Selain itu, jika kamu berniat untuk berbagi kamu juga bisa menyumbangkan Al Quran ke masjid.
Pelecehan seksual. Pelecehan seksual yang dimaksud dapat berupa secara fisik dan verbal. Mungkin banyak cerita mengenai tidakan ini yang pernah kamu dengar, khususnya yang terjadi kepada wanita. Salah satu kejadian pernah dialami oleh seorang wanita Indonesia yang mendapatkan pelecehan seksual verbal. Cerita ini kami kutip dari sebuah akun personal blog bernama
pinkytraveler.com. Ia menceritakan ada sekelompok orang Arab yang sedang naik ATV yang berada dibelakangnya lalu berteriak “Hei Indon, you are sexy”. Permasalahannya kata ‘indon’ diucapkan oleh penduduk negara-negara di mana TKI banyak bekerja, di sana kepada orang Indonesia kata terseubut sebagai bentuk hinaan yang artinya bodoh, rendah dan gak berguna. Karena itu, untuk menghindari tindakan pelecehan seksual kamu dapat mulai dengan berpakaian yang tidak terlalu ketat atau menggunakan pakaian berwarna gelap.
Kriminalitas. Arab Saudi dikenal memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi. Di balik benar atau tidaknya berita tersebut, sebagai turis tentu harus berhati-hati dan selalu waspada terhadap tindak kriminalitas terutama saat berpergian ke suatu tempat selain tempat ibadah. Apalagi bagi seorang perempuan, jangan pernah pergi seorang diri saat sedang di Tanah Suci. Usahakan untuk tidak terpisah dari rombongan atau selalu pergi ditemani mahram ke mana-mana. Jangan pergi ke suatu destinasi dengan taxi seorang diri. Sebab, jika kamu ketahuan pergi tanpa mahram maka kamu bisa ditangkap oleh askar (sebutan polisi syariah) yang sedang berpatroli. Askar juga dapat menangkap jamaah yang tidak menggunakan identitas negara asalnya. Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut kamu wajib selalu menggunakan syal atau id card dari travel yang tercantum daftar
nama travel umroh resmi.
Tersesat saat menuju pulang ke hotel. Hal ini bukan saja cerita belaka, mungkin hampir setiap rombongan umroh terdapat pengalaman salah satu jamaahnya yang tersesat saat menuju pulang ke hotel. Sebab di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram memiliki banyak pintu yang dapat membuat kamu tersesat saat keluar di pintu yang salah. Hal ini sering kali terjadi, terutama pada jamaah usia lanjut. Karena itu, biasanya setiap pembimbing akan memberi penjelasan kepada jamaah untuk menghafal pintu ke berapa yang boleh dilalui masuk dan keluar serta nama hotel tempat menginap. Supaya bisa saling mengenal antar jamaah satu rombong, jamaah diwajibkan untuk memakai aksesoris berupa syal dan tas kecil yang bertuliskan daftar nama travel umroh resmi. Tujuannya, saat bertemu di jalan antar jamaah dapat bertegur sapa dan saling membantu satu sama lain.
Sumber :
http://umroh.winatour.com