Merahputih.com - Meskipun Lebaran kali ini sama seperti tahun lalu yang mewajibkan kita tetap di rumah, hidangan dan kue-kue tetap tersaji di meja ruang tamu. Aneka santapan ini memang paling enak kalau dinikmati bersama keluarga sambil bercengkrama.
Hidangan khas Lebaran seperti sambal goreng hati, opor ayam, rendang, sayur labu, serta hidangan bersantan lainnya, menjadi teman setia yang sedap. Belum lagi kue-kue seperti nastar, kastengel, hingga kue lapis legit. Bikin suasana makin maknyussss!
Aneka hidangan dengan jumlah kalori fantastis, serta hidangan bersantan yang kaya akan kolestrol menjadi wajar untuk disantap saat keriaan Lebaran satu tahun sekali. Tetapi, apakah betul aman meski disantap hanya setahun sekali, atau hanya setahun sekali jenis makanan ini dinikmati?
Makanan seperti yang disebutkan tadi sebenarnya tidak setahun sekali kita santap. Coba hitung berapa kali kamu makan Padang dengan lauk rendang? Atau makan lontong sayur sarapan di Minggu pagi?
Makanan tersebut sebenarnya juga sudah umum jadi makanan sehari-hari untuk sarapan, jadi kita sendiri yang harus kendalikan porsi makannya. Masalah yang kedua adalah soal berapa banyak makan santan dalam sehari?
Dokter spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, makanan khas lebaran sebagian besar dibuat menggunakan santan yang mengandung lemak jenuh. “Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang konsumsinya perlu dibatasi, jadi tips aman menyantap hidangan lebaran tersebut adalah dengan tidak berlebihan,” kata Amalia mengutip ANTARA.
Santan yang masuk ke dalam golongan lemak jenuh perlu dibatasi. Yakni kurang dari tujuh persen total kalori harian atau sekitar 15 gram lemak dengan perkiraan kebutuhan 2.000 kalori. Santan 100 gram mengandung 230kkal kalori, 2,29gr protein, 23,84 gram lemak, 23,84 gram karbohidrat, dan 0 mg kolestrol.
Selain pengendalian diri, pemilihan bahan makanan dan cara memasak yang baik dapat memengaruhi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Hidangan khas Lebaran seperti gulai opor, santan, dan sambal hati pada dasarnya menggunakan santan kental sebagai salah satu bahan utamanya.
Selain santan, hidangan lebaran lain yang harus diperhatikan adalah porsi ketupat atau lontong yang dikonsumsi. Di beberapa daerah, ketupat direbus bersama santan selama dua hingga empat jam untuk memberikan rasa gurih dan tekstur yang padat.
Dengan pemilihan jenis bahan makanan yang lebih ramah kesehatan, tentunya akan sangat membantu tubuh untuk menjadi lebih sehat. Setelah sebulan puasa dan mendapatkan manfaat seperti turunnya berat badan, tentunya kita tidak ingin kembali melonjak naik hanya dengan makan makanan yang tinggi lemak.
Sumber: Link